Kejar Target Cakupan BIAN dan BIAS, Dinas Kesehatan Gandeng Pramuka

  • 10 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Untuk mencukung capaian imunisasi di Jawa Tengah, Gerakan Pramuka turut dilibatkan secara aktif. Khususnya, dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya imunisasi.

Menandai hal tersebut, dilakukan Pencanangan Dukungan, Komitmen Bersama dan Sosialisasi bagi Gerakan Pramuka dalam Mendukung Program Bulan Imunisasi Nasional (BIAN) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Grandhika, Rabu (18/8/2022).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, beserta perwakilan Kwartir Cabang se-Jateng, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar, Kepala Pusat Penelitian Kesehatan (Puslitkes) LPPM Undip Martini, serta Health Specialist UNICEF Wilayah Jawa-Bali Armunanto.

Ketua Kwarda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan, potensi yang ada di Pramuka luar biasa. Pramuka memiliki bidang pengabdian masyarakat (Abdimas), Pramuka Peduli, Duta Perubahan Perilaku (DPP), Saka Bhakti Husada, dan sebagainya. Apalagi, Jateng memiliki DPP terbanyak.

“Yang pertama edukasi, kenapa sih imunisasi itu penting? Karena dengan imunisasi, kita akan mengurangi, menghindari angka kecacatan, kemudian misalnya ada penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi, ketika kita tertular, efeknya tidak akan fatal. Tentu ini adalah kesempatan kita dari yang Pramuka itu untuk tetap berbakti kepada bangsa dan Negara,” bebernya.

Menurut Atikoh, edukasi harus terus dilakukan, bukan hanya untuk mengejar target vaksinasi, juga memperhatikan kesehatan anak-anak. Pasalnya, kesehatan merupakan investasi masa depan, baik kualitas sumberdaya manusia maupun biaya kesehatan. Belum lagi produktivitas yang semakin tinggi, jika kesehatan terjaga.

Dia mengungkapkan kekhawatiran cakupan imunisasi pada bayi dan balita, saat awal Covid-19, di mana aktivitas dibatasi, layanan Puskesmas juga dibatasi, bahkan kegiatan Posyandu sempat divakumkan. Namun, ternyata cakupan imunisasi pada 2021 lalu bisa melebihi 80 persen.

“Rekan-rekan tenaga kesehatan ini luar biasa. Dan untuk BIAN maupun BIAS ini, Insyaallah Pramuka selalu siap membantu. Ini kesempatan kami, sesuai tema Hari Pramuka tahun ini, Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa. Semua itu harus diawali dari sumberdaya manusia berkualitas,” tegas Atikoh.

Health Specialist UNICEF Wilayah Jawa-Bali Armunanto optimistis, dengan dukungan Pramuka cakupan BIAN di Jateng akan melejit. Apalagi, Dinas Kesehatan sudah menyiapkan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

“Penyuntikan atau pemberian vaksin itu sudah disiapkan Dinkes melalui Puskesmas. Sedangkan Pramuka lebih ke arah mengedukasi orang tua, masyarakat, serta mengajak orang tua tersebut untuk pergi ke tempat pelayanan vaksinasi. Dengan dukungan Pramuka, kami yakin cakupan BIAN di Jateng melejit,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menyampaikan terima kasih atas inisiatif Pramuka, dalam mendukung pelaksanaan BIAN dan BIAS di provinsi ini. Terlebih, dengan dukungan LPPM Undip dan UNICEF. Sebab menurutnya, kolaborasi menjadi kunci kesuksesan di dalam setiap program kesehatan.

Sejak awal bulan hingga 9 Agustus lalu, katanya, cakupan BIAN di Jateng sudah mencapai 22,9 persen, atau tertinggi kedua di Pulau Jawa dan Bali. Ditargetkan, sampai akhir Agustus mendatang, target BIAN sebesar 95 persen bisa tercapai.

“Maka ini kesempatan yang baik, seluruh anak harus dibawa ke faislitas kesehatan dan imunisasi. Jangan takut datang ke faskes, bawa anak-anak kita karena ini investasi kita. Mereka yang akan menggantikan kita di masa depan, maka mereka harus sehat, harus kuat,” beber Yunita.

Ditambahkan, dalam bulan imunisasi Agustus ini, pihaknya tidak hanya meng-cover imunisasi campak dan rubella yang menjadi concern BIAN, melainkan juga mengejar imunisasi dasar lengkap. Sehingga, orang tua yang imunisasi dasar anaknya sempat tertinggal karena pandemi Covid-19, diminta tidak terlalu khawatir jika anaknya mendapat dua suntikan pada kedatangannya di Puskesmas atau Posyandu.

“Yang satu imunisasi campak-rubella, dan yang satu itu imunisasi dasar yang tertinggal.  Kami hanya mengejar supaya semua lengkap. Jangan khawatir, itu tidak apa-apa,” tandas Yunita. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait