Kabupaten/ Kota Diminta Lakukan Penyesuaian Prioritas Vaksinasi Covid-19

  • 23 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pemerintah kabupaten/ kota diminta melakukan penyesuaian sasaran prioritas vaksinasi Covid-19. Pasalnya, pemerintah pusat telah meminta percepatan vaksinasi pada warga lanjut usia (lansia).

 

Hal itu ditegaskan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat Rapat Koordinasi Covid-19 bersama pemerintah kabupaten/ kota secara daring, dari Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (23/3/2021). Menurutnya, vaksinasi terhadap lansia mesti diprioritaskan mengingat angka kematian pada lansia masih cukup tinggi.

 

Ditambahkan, melalui vaksinasi terhadap lansia, diharapkan menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Namun, masih ada beberapa daerah di Jateng yang cakupan vaksinasi pada lansia mesti lebih didorong. Perlu upaya strategis agar vaksinasi pada lansia yang ditargetkan oleh pemerintah pusat selesai akhir Mei 2021 dapat tercapai, khususnya di provinsi ini.

 

“Kalau masih lambat, bupati/ wali kota menegur Kepala Dinas atau faskes (fasilitas pelayanan kesehatan) yang tidak cepat. Untuk daerah yang masih fokus pada pelayan publia, alihkan prioritas ke lansia. Pelayan publik lebih mudah karena datanya ada. Sementara lansia agak sulit dan harus diprioritaskan,” tegas Gus Yasin, sapaannya.

 

Wagub mengakui, vaksinasi pada lansia bisa saja menemui kendala, seperti keterbatasan gerak sehingga membutuhkan pendamping untuk hadir ke tempat vaksinasi. Kendala lainnya, akses dan biaya menuju tempat vaksinasi. Dengan begitu, perlu upaya untuk mendekatkan lansia ke tempat vaksinasi, misalnya door to door, memobilisasi mereka secara kolektif, dan lainnya.

 

Dalam kesempatan itu, Gus Yasin kembali mengingatkan agar pemerintah kabupaten/ kota secara massif meningkatkan tracing di lapangan. Pasalnya, kasus kematian akibat Covid-19, meski terjadi penurunan, tapi masih sedikit penurunannya. Padahal, kasus terkonfirmasi yang dirawat maupun diisolasi mandiri menurun.

 

Dia menyampaikan analisis dari tim ahli, yang menduga adanya keterlambatan deteksi infeksi Covid-19. Bisa jadi, orang tanpa gejalanya banyak, dan tidak menyadarinya.

 

“Atau masyarakat jenuh dan menganggap Covid-19 seperti penyakit flu biasa. Ini yang harus kita antisipasi,” tegasnya.

 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menambahkan, hingga 22 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat 878.105 orang SDM kesehatan, lansia, dan petugas publik yang sudah menjalani vaksinasi pertama. Atau 15,94 persen dari sasaran 5.508.595 orang pada ketiga golongan tersebut. Sementara, untuk vaksinasi kedua baru 390.118 orang (7,08 persen).

 

Menurutnya, prioritas vaksinasi tahap kedua ini adalah lansia. Mengingat ketersediaan vaksin yang masih terbatas, vaksinasi petugas publik diprioritaskan bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas, sehingga vaksinasi lansia dapat diprioritaskan.

 

“Hari ini (Selasa, 23/3/2021) kami sudah mendistribusikan 45 ribu vial vaksin, atau 450 ribu dosis ke kabupaten/ kota. Kami minta penggunaannya disesuaikan dengan kebijakan ini, dengan prioritas lansia,” tegas Yulianto.

 

Ditambahkan, alokasi vaksin dilakukan secara bertahap ditentukan berdasar proporsi vaksin lansia yang tercatat di sistem P-Care. Karenanya, dia meminta masing-masing kabupaten/ kota membuat perencanaan untuk menyelesaikan vaksinasi tahap kedua, khususnya lansia, paling lambat Juni 2021.

“Vaksinasi lansia perlu diakselerasi. Sebab, lansia yang sudah divaksin baru sepertiga dari pelayan publik, sementara risiko kesakitan dan kematian lansia jauh lebih besar. Seluruh faskes perlu dioptimalkan untuk memberikan pelayanan vaksinasi pada lansia terutama di RS swasta. Sentra-sentra vaksinasi (vaksinasi masal) dapat mendekatkan akses lansia dan mempercepat pelayanan vaksinasi,” tandas Yulianto.

 

 

Zona Orange Berkurang

 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menambahkan, perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Jawa Tengah menunjukkan hasil positif. Hingga minggu ke-11 ini, tidak ada lagi RT yang masuk dalam zona merah. Sementara, RT dengan zona oranye berkurang dua RT hingga menyisakan 18 RT. Untuk zona kuning juga menurun sebanyak 344 RT, dan zona hijau meningkat 1.348 RT.

 

“Perpanjangan PPKM Kabupaten/ Kota dan PPKM mikro desa/ kelurahan diberlakukan 23 Maret–5 April 2021, terintegrasi dengan Jogo Tonggo,” bebernya.

 

Ditambahkan, pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SD/MI dan PAUD belum dilaksanakan atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Pada jenjang SMP/SMA/SMK/MA/MTs, dilaksanakan dengan uji coba PTM secara bertahap dengan ketat, terkoordinasi, dan wajib menerapkan protokol kesehatan. Kesiapan telah diverifikasi tim, mendapatkan izin orang tua/wali peserta didik, izin Satgas Covid-19, serta izin kepala daerah, baik bupati/ wali kota/ gubernur. Jenjang Perguruan Tinggi/Akademisi dilaksanakan dengan uji coba PTM secara bertahap.

 

“Kegiatan seni, sosial dan budaya, diizinkan dibuka maksimal 25 persen (pengunjung) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tandas Prasetyo. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait