Jokowi: Jaga Keutuhan NKRI Sampai Kiamat  

  • 14 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Presiden RI Joko Widodo meminta semua rakyat optimistis menatap masa depan dan terus menjaga keutuhan NKRI. Meski selalu ada cobaan, rintangan, serta hambatan, semua harus dihadapi bersama-sama, sebab tidak ada bangsa yang menjadi besar dan kuat ekonominya jika rakyatnya malas-malasan.
“Tidak ada rumusnya seperti itu. Rakyatnya manja-manjaan tapi negaranya menjadi negara kuat itu tidak ada, semuanya pasti harus dilakukan dengan kerja keras, usaha, ikhtiar, dan berdoa kepada Allah,” ujarnya saat memberi sambutan pada peringatan Hari Lahir ke-45 tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di UTC Semarang, Sabtu (13/4).
Turut mendampingi presiden dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin, dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
Jokowi menjelaskan, Indonesia merupakan negara besar dan kaya akan keberagaman dari Sabang sampai Merauke. Perbedaan suku, agama, ras, dan budaya di penjuru nusantara itu merupakan anugerah dan menjadi tugas rakyat bersama pemerintah untuk merawat dan menjaga persatuan, kesatuan, persaudaraan, Sehingga NKRI tetap utuh sampai bumi ini kiamat.
“Kita akan tahu perbedaan itu kalau kita sudah keliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke, maka akan ketahuan dan mengerti betapa kita ini diberi anugerah oleh Allah beragam perbedaan. Maka menjadi kewajiban kita untuk saling menjaga bersama-sama, berdoa agar Allah meridhoi usaha kita semuanya,” bebernya.
Mantan Gubernur DKI itu menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, pemerintahan telah membangun banyak infrastruktur, terutama pembangunan di Indonesia bagian timur.  Pasalnya, Indonesia bagian timur memerlukan banyak pembangunan infrastruktur, antara lain jembatan, pelabuhan, airport, waduk, listrik, SPBU, terlebih Indonesia tertinggal sangat jauh dengan negara-negara sekitar.
“Pembangunan infrastruktur kita sampai sekarang masih 37%, ini terus kita kejar demi keadilan sosial dan pemerataan pembangunan Indonesia bagian barat hingga timur, “katanya.
Dalam arahannya, presiden memaparkan gambar jalan utama di wilayah Papua masih berupa jalan terjal tanpa aspal. Kondisi infrastruktur di Papua jauh tertinggal dibandingkan dengan kondisi di Jawa dan pulau lainnya yang relatif mulus. Akibat buruknya infrastruktur di Indonesia bagian timur, warga harus berjalan kaki sepanjang 60 kilometer dengan waktu tempuh tiga hari tiga malam hingga terpaksa memasak di tengah jalan.
“Inilah kondisi konkret di Papua. Bahkan dari kabupaten ke kabupaten tidak ada jalan sama sekali, aspal satu meter saja tidak ada,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi tema yang diusung dalam Harlah ke-45 PPP yaitu “Bersatu untuk Indonesia”. Menurutnya
sebagai partai politik berbasis Islam yang sudah berusia 45 tahun, PPP berkontribusi dalam pembangunan peradaban politik negara Indonesia, menjadi penampung aspirasi masyarakat Indonesia, menjadi parpol yang santun, beradab, dan menjunjung tinggi norma agama dan sosial.
Kiprah pemimpin dan kader PPP diharapkan bisa menjadi teladan bagi masyarakat di bidang politik, bersama-sama menghindari dan memerangi kebencian yang akhir-akhir ini marak. Selain itu menjauhi dan memberantas berita bohong, terus menumbuhkan optimisme di masyarakat, serta memupuk persatuan dan kesatuan di seluruh Tanah Air.
“Apalagi jika PPP selalu dekat dan meminta arahan dari para ulama, fungsi penjaringan aspirasi dan nilai-nilai terus berjalan efektif. Harlah PPP yang dirangkai dengan Munas ini merupakan langkah yang bagus bagi keadaan politik di Indonesia,” katanya.
Senada disampaikan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy. Menurutnya, semua harus bersatu menjaga keutuhan NKRI. Hal itu sebagaimana Allah telah menciptakan manusia berbeda-beda, berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku bangsa untuk berkenalan dan hidup rukun.
“Bekerjasamalah kalian, tolong menolonglah kalian di dalam kebaikan dan takwa. Janganlah kalian semua tolong menolong bekerja sama di dalam membuat dosa dan permusuhan di antara sesama umat manusia,” jelasnya.
Penulis : Mn, Humas Jateng
Editor : Ul, Diskominfo Jateng
Foto : Humas Jateng
 

Berita Terkait