Jelajahi Sejarah Jawa Tengah dan Provinsi Lain Melalui Pameran Kearsipan Virtual 2023

  • 21 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah menggelar Pameran Kearsipan Virtual 2023. Pameran yang menyuguhkan sejarah terbentuknya provinsi-provinsi di Pulau Jawa ini, bisa diakses melalui laman arpusda.jatengprov.go.id.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah Sapta Hermawati mengatakan, pameran tersebut digelar mulai 18-29 Agustus 2023. Ia berharap, pameran tahun ini mengulang sukses acara serupa pada 2022, yang menyedot animo 14.192 akun.

“Melalui pameran ini kami berharap, pameran menjadi salah satu cara untuk menjadikan para milenial semakin tertarik mempelajari sejarah bangsa, terutama pemerintahan daerah di Pulau Jawa. Pameran akan menceritakan bagaimana pembangunan di Jawa Tengah mulai tahun 50-an dari segi pemerintahan, perekonomian, perhubungan, seperti gubernur dari masa ke masa, citra daerah, sampai dengan pembangunan yang berhasil dicapai di seluruh provinsi se-Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, di kabupaten/ kota di Jawa Tengah,” ujarnya, seusai membuka pameran, Jumat (18/8/2023).

Ia menerangkan, acara tersebut tidak saja diikuti Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, dan 32 Lembaga Kearsipan Daerah Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah. Turut ikut serta Lembaga Pusat ANRI Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan tiga Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.

“Melalui pameran kearsipan diharapkan masyarakat luas bisa lebih memahami arsip, dan memberikan apresiasi yang baik tentang arsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Sapta.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Imam Gunarto menambahkan, lembaga arsip bukan saja berperan menyimpan, namun penyajian kepada masyarakat menjadi tugas penting. Oleh karenanya, Imam mengapresiasi pameran yang digagas oleh Provinsi Jawa Tengah itu.

“Apalah artinya kalau kita giat menyimpan arsip, tetapi tidak disajikan kepada masyarakat. Semua harus seimbang sejak proses penyelematan, pengolahan, preservasi sampai layanan,” tandas Imam. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait