Jateng Perkuat Layanan Kesehatan Primer dengan Utamakan Promotif Preventif

  • 30 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Upaya pembangunan kesehatan di Jawa Tengah saat ini diarahkan pada sisi promotif. Dibanding dengan upaya kuratif, pembangunan kesehatan secara promotif, akan memberi dampak positif yang lebih besar dan efisien dari sisi ekonomi.
“Kita juga di Jateng itu menginginkan promotif jauh lebih diutamakan, karena mencegah itu lebih murah, lebih efisien, daripada kita mengobati. Sehingga energi kita tidak banyak terkuras untuk upaya kuratif,” tutur Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat menghadiri Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Sasana Manggala Sragen, Rabu (30/11/2022).
Keberhasilan program Jogo Tonggo dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, sambung Sekda, akan direplikasi untuk mengatasi persoalan-persoalan lain di masyarakat. Termasuk, salah satunya upaya promotif-preventif di bidang kesehatan.
“Kemarin di Jogo Tonggo itu juga lebih efektif kita menangani Covid-19. Kita ke depan inginnya, Jogo Tonggo ini kita aktifkan kembali (untuk) upaya-upaya yang lain, terkait masalah kesehatan, masalah stunting dan sebagainya, dan juga masalah pendidikan, misalnya angka putus sekolah,” ungkapnya.
Sekda mengatakan, upaya pembangunan kesehatan dari sisi promotif ini, sejalan dengan program transformasi sistem kesehatan Indonesia. Pada program tersebut, pemerintah pusat menempatkan transformasi layanan kesehatan primer di poin pertama. Artinya, promotif dan preventif yang menjadi fokusnya.
Ditambahkan, transformasi kesehatan primer bertujuan agar semua orang memiliki akses yang mudah ke layanan primer. Contohnya, akses mendapatkan imunisasi, konsultasi dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat.
“Makanya tadi bicara masalah transformasi pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah pusat pun, yang pertama adalah pelayanan primer, itu lebih diutamakan untuk upaya preventif dan promotif,” ungkap dia.
Mantan Kepala BPKAD Jateng itu menilai, penguatan layanan kesehatan primer itu penting, di tengah menurunnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, karena adanya jaminan pengobatan dari BPJS Kesehatan. Masyarakat beranggapan, ketika mereka sakit, sudah ada pihak BPJS Kesehatan yang membiayai mereka.
“Upaya pencegahan yang ke depan akan lebih digalakkan lagi, karena kemarin sepertinya masyarakat agak kendor masalah upaya menjaga kesehatan, karena ada BPJS itu, dikit-dikit berobat gratis dan sebagainya. Sepertinya mempedulikan kesehatan itu agak berkurang. Padahal negara yang kuat tentu saja masyarakatnya yang sehat,” urai dia
Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah ini, berbagai kegiatan promotif dan preventif kesehatan digelar. Antara lain, pemberian vaksinasi booster Covid-19, khususnya bagi lansia dan difabel, gebyar bulan imunisasi anak sekolah, dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait