Jateng Bantu Personel Tangani Korban Gempa Lombok

  • 14 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sebanyak 20 personel tim relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah bertolak menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Senin (7/8) untuk membantu proses tanggap darurat pascagempa. Selain mengirim personel, dikirimkan pula bantuan logistik senilai hampir Rp200 juta yang mencakup kebutuhan dasar makanan, selimut, tikar, dan terpal.

“Selain mengirimkan 20 relawan BPBD ke sana, TNI/Polri juga memberangkatkan 40 personel, PMI 21 personel, dan Tagana,” jelas Kalahar BPBD Jateng Sarwa Pramana saat menjadi narasumber dialog Mas Ganjar Menyapa bertajuk “Jateng Siaga Bencana”, di Puri Gedeh, Selasa (14/8).

Personel BPBD Jateng yang hingga kini masih berada di Kabupaten Lombok Utara, Iwan Budianto berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo via telepon. Kasi Peralatan BPBD Jateng itu menjelaskan kebutuhan logistik untuk korban gempa Lombok saat ini terpenuhi. Namun, diperlukan tambahan personel dan kendaraan kecil untuk dapat mendistribusikan bantuan ke daerah-daerah pelosok. Selain itu, bantuan berupa selimut, terpal, dan tenda masih perlu ditambah.

Saat Gubernur bertanya apakah korban gempa dipusatkan di beberapa posko atau mereka secara bergotong royong mendirikan tenda pengungsian, Iwan menjelaskan, saat ini korban gempa bahu-membahu mendirikan tenda-tenda pengungsian. Untuk menjaga pola komunikasi, koordinat tiap tenda pengungsian disatukan ke dalam sistem informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Mereka membuat tempat-tempat pengungsian sendiri. Setiap pendirian tenda kami masukkan koordinat yang nanti disatukan ke dalam sistem informasi BNBP. Alhamdulillah ini sudah normal. Pusat perekonomian mulai buka dan perkantoran beraktivitas kembali,” bebernya.

Mendengar laporan Iwan, Gubernur Ganjar Pranowo berpesan agar relawan BPBD Jateng dan instansi lainnya bersinergi agar dapat memberikan bantuan tanggap bencana secara maksimal kepada para korban gempa Lombok.

“Untuk saudara kita di NTB mari kita berikan dukungan. Teman-teman Jateng insya Allah selalu membantu. Tunjukkan sesama warga bangsa kita rukun dan saling membantu,” pesannya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto menambahkan, pihaknya memberangkatkan sebelas personel Tagana untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa Lombok.

“Kita kirim Tagana sebanyak sebelas orang dengan dapur umum. Kita kirim 185 tenda gunung, dua unit tenda besar, kasur, dan mobil reaksi cepat. Kita kerjasama dengan Tagana NTB yang ada di lokasi,” tambahnya.

Selain berdialog tentang bantuan Jateng untuk korban gempa Lombok, Gubernur Ganjar Pranowo juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan di Jateng untuk segera melaporkan kebutuhan air bersih maupun pasokan pangan yang menipis kepada pihak terkait terdekat, baik kepala desa, camat, bupati/ wali kota, atau melalui twitter @ganjarpranowo. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti. Saat ini telah dipetakan 253 kecamatan dan 1.163 desa sebagai daerah rawan kekeringan.

“Pemetaan daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah ada 253 kecamatan, 1.163 desa, 559.986 KK, dengan jumlah 1.794.092 jiwa untuk bisa kita kover dan dampingi. Sejak Juli sudah kita siapkan dropping air. Kalau ada kebutuhan air, segera laporkan ke kades, camat, bupati/ walikota atau lapor ke twitter @ganjarpranowo,” imbaunya.

Ganjar menambahkan, Jateng memiliki 41 waduk yang diharapkan dapat mendorong suplai air bersih. PDAM juga diminta cepat merespon bantuan air bersih.

“Di Jateng begitu ada bencana BPBD, Tagana, PMI, TNI/Polri langsung sinergi. Gotong royong atau tulung-tinulung ini adalah nilai menarik yang ada di Jateng. Maka ketika kita ngurus kekeringan, saya minta laporan dropping air hampir tiap hari dari BPBD,” pungkasnya.

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait