Jadilah Santri Kekinian

  • 31 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Kendal – Santri harus merasa bangga dengan kesantriannya. Mereka juga mesti percaya diri menghadapi tantangan zaman dan arus deras globalisasi, serta menjadi santri kekinian.

“Jadilah santri kekinian, yang bukan hanya mumpuni ilmu agama, tapi juga cakap dalam hal pengetahuan umum, keterampilan dan penguasaan teknologi,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP, pada sararehan pondok pesantren eks-Karesidenan Semarang, di Pondok Pesantren Miftahul Huda Limbangan, Kendal, Kamis (31/1/2019).

Tidak kalah penting, imbuhnya, santri harus punya semangat untuk mandiri. Karena dengan bekal kemampuan diri yang semakin baik, peran santri akan sangat berarti bagi kemajuan Ibu Pertiwi. Bukan besar kecilnya peran yang bisa diberikan, tetapi bagaimana semua bisa mengembangkan semangat untuk memberikan terbaik bagi bangsa.

Menurutnya, pendidikan dalam ponpes melahirkan pemikiran dalam pengembangan Iptek. Demikian dengan kemandirian, kesederhanaan, dan tingkah laku yang sopan santun dapat menjadi teladan bagi masyarakat umum.

“Sumbangsih seperti inilah yang kami harapkan. Saya ingin nilai-nilai Al Quran yang rahmatan lil alamin, yang ditanamkan oleh para kiai dalam lingkungan ponpes bisa meng-Indonesia, menyemai kedamaian dan toleransi dari masjid,” beber Wagub.

Disebutkan, di eks Karesidenan Semarang terdapat kurang lebih 7.173 masjid dan 10.641 musala. Selain merupakan sentral kegiatan umat muslim yang tidak hanya membahas kajian dan informasi tentang Islam, keberadaan masjid berkembang menjadi tempat kajian sosial, budaya, dan kemasyarakatan.

Sementara keberadaan santri sekitar 64.905 orang santri mukim dan 21.867 orang santri nonmukim di eks Karesidenan Semarang, dapat membantu keharmonisan umat beragama, serta menggerakkan perekonomian di Indonesia.

Selaras dengan upaya tersebut, kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, Pemprov Jateng juga telah memberikan stimulus pada kegiatan pengembangan pertanian, perikanan maupun peternakan yang dilakukan oleh pesantren, melalui pemberian bantuan bibit tanaman, ikan, ternak.

“Berkaca pada potensi santri dan masjid, saya sangat berharap dapat menjadi daya kekuatan dalam mengupayakan kedamaian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Jateng,” katanya.

Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu berharap para pengasuh, guru, ulama, dan khatib masjid mengajak generasi bangsa untuk mengaji dan mengkaji Alquran yang toleran supaya semua dapat menerima keberagaman. Selain itu jauhkan diri dari isu-isu negatif, hoaks atau berita bohong agar negara damai, sejahtera, sejuk, religius, dan toleran.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur menyerahan bantuan dari Badan Zakat Nasional (Baznas) Jateng secara simbolis, berupa antara lain dana Rp50 juta untuk Ponpes Miftahul Huda, 2 ton beras, bantuan bencana alam dari Baznas Jateng kepada Baznas Batang dan Kendal masing-masing Rp30 juta, serta penghargaan dari Bank Jateng kepada 10 santri sebesar Rp2 juta.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait