Ini Isi Perbincangan Ganjar Saat Bersilaturahmi ke Kediaman Habib Luthfi

  • 12 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

PEKALONGAN – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke kediaman Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah, Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Rabu (12/6/2019). Selama satu jam keduanya berbincang soal kebangsaan dan keamanan negara.

Ganjar tiba di kediaman Habib Luthfi pada pukul 10.30WIB didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan setelah menghadiri tradisi syawalan, peluncuran balon udara Java Balloon Festival di Stadion Hoegeng dan pemotongan kue lopis raksasa di Kelurahan Krapyak, Pekalongan Utara.

Pertemuan tersebut berlangsung santai di lantai dua kediaman Habib Luthfi. Beberapa jajanan khas Lebaran pun tertata rapi disajikan. Usai pertemuan, Habib Luthfi mengatakan pertahanan negara mesti dijaga seluruh elemen bangsa. “Mari kita jaga tali persatuan dan persaudaraan sehingga jadi benteng kokoh bangsa ini,” paparnya.

Terlebih pada saat Lebaran seperti ini. Menurut Habib Luthfi, spirit serta esensi ibadah puasa harus selalu diterapkan pada kehidupan berbangsa. Dengan pengamalan esensi ibadah puasa, lanjut Habib Luthfi, nafsu merusak bangsa atau persaudaraan akan terkikis sehingga meminimalkan pertikaian sesama anak bangsa.

“Mari kita buahkan hasil puasa yang telah kita semuanya mampu untuk meredam peranan nafsu-nafsu kita. Buah itu sangat kita butuhkan untuk mempererat tali persatuan dan kesatuan. Sehingga, tidak memberikan peluang bagi oknum-oknum yang rela melihat Indonesia dipecah belah,” ujarnya.

Berbincang soal kebangsaan, memang selalu digaungkan Habib Luthfi di manapun berada. Nasionalisme selalu digembar-gemborkan oleh habib yang juga jadi pemimpin sufi internasional itu. Bahkan menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di setiap kesempatan tausiyahnya, sang Habib selalu lantang meneriakkan NKRI Harga Mati.

“Menjaga persatuan dan kekokohan NKRI, menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, menjaga bangsa yang lentur agar tidak mudah dipecah belah, bangsa yang kokoh persaudaraannya,” kata Ganjar.

Ganjar berpendapat, jika hal tersebut bersemayam kuat di dada setiap anak bangsa, kemajuan bukan hal mustahil bagi Indonesia. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah soal perekonomian, yang mesti dikeroyok dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Karena ada nilai ketenteraman di sana. Kekompakan ini yang membuat kita jadi kenyal, tidak mudah diremuk dari luar. Seperti yang selalu disampaikan Habib Luthfi, jika kamu cinta NKRI, buktikan,” ucapnya.

Sebelum tiba di kediaman Habib Luthfi, saat bertemu dengan sejumlah warga yang sebagian besar merupakan pemudik yang tengah berhenti di warung soto, Ganjar juga berpesan agar seluruh masyarakat turut menjaga kerukunan dan perdamaian.

Wahyu Hidayat pemudik asal Kudus yang akan balik ke Jakarta, saat berbincang dengan Ganjar menyampaikan bahwa yang diinginkan oleh masyarakat hanyalah kedamaian. “Sudahlah, tidak usah ada ribut-ribut, damai saja. Agar kami tenang bekerja, tenang beraktivitas,” kata Wahyu. (Ib, Humas Jateng)

Berita Terkait