Ikut Kontak Bisnis dan Pameran di Bali, UMKM Jateng Optimistis Dapat “Buyer” Potensial

  • 21 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

DENPASAR – Sukses nerambah pasar ekspor dari produk kerajinan keranjang cucian (laundry basket) berbahan bambu dan kain batik, tak membuat Euis Rohaini (47) berhenti berkreasi. Pelaku UMKM Rajasa Mas asal.Cilacap ini terus mencari peluang kerja sama dari produk lainnya

Kali ini, Euis menjajal peruntungan dari produk fesyen, dengan mengikuti Kontak Kerja dan Pameran, yang digelar Pemerintah Provinsi dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, di Trans Studio Mal Denpasar Bali, 20-21 Juli 2024. Batik dalam bentuk kain dan pakaian, menjadi andalannya.

“Kali ini saya membawa batik karena ingin mengenalkan batik saya ini. Syukur-syukur bisa nembus ekspor,” ujarnya, saat ditemui di stand pameran.

Euis optimistis kerja sama dengan buyer bakal terjalin. Sebab, sehari sebelum pameran dibuka, sudah ada lima buyer dari Bali yang melakukan penjajakan.

Hal senada juga disampaikan Liana (34), pemilik Sukarno Batik dari Banjarnegara. Bali memang menjadi salah satu wilayah yang diincar, untuk perluasan pemasaran produk batiknya. Liana pun merasa beruntung, berhasil lolos kurasi dan digandeng mengikuti Kontak Bisnis dan Pameran di Pulau Dewata ini.

“Targetnya dapat buyer, mencari reseller, minimal bisa naruh (batik) setiap bulan. Saya ingin menyasar cottage-cottage juga, membuka link kerja sama dengan pemilik cottage,” harapnya.

Liana menyambut baik antusiasme masyarakat Bali, untuk hadir dan melihat produknya. Bahkan pakaian yang ditampilkan saat peragaan busana, sudah langsung ditawar dan laku terjual.

“Yang disukai baju batik sutra serat nanas. Banyak yang nawar. Ke depan, saya bakal bawa yang itu (sutra serat nanas),” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Shinta Nana Sujana, membuka Kontak Bisnis dan Pameran dalam rangka Pengembangan Pemasaran Produk UMKM ke Pasar Global di Provinsi Bali, Sabtu (20/7/2024). Pada hari itu, telah terjalin kesepakatan perjanjian kerja sama B to B, antara tiga UMKM dengan enam buyer senilai Rp23,21 miliar.

Kegiatan yang berlangsung di Trans Mart Studio Denpasar hingga Minggu (21/7/2024) yang diikuti 20 UMKM tersebut, diharapkan memberikan dampak yang cukup signifikan, dalam pengembangan pemasaran produk UMKM Jawa Tengah ke pasar Internasional. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait