Hari Jadi Jawa Tengah, Eratkan Warga Tolong Menolong Lawan Covid-19

  • 15 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Peringatan Hari Jadi ke-70 Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan secara sederhana tidak seperti tahun sebelumnya. Namun, hari istimewa bagi masyarakat Jawa Tengah itu menjadi momentum untuk instropeksi diri dalam berkehidupan sosial.

 

Kondisi pandemi yang membuat kegiatan terhambat, bukan menjadikan masyarakat di Jawa Tengah berputus asa. Mereka justru berusaha bangkit dengan peduli untuk sesama.

 

Tumiyah (50), warga Mangunharjo, Tembalang Kota Semarang mengaku bangga dan senang hidup di Jawa Tengah. Keramahan masyarakatnya dalam berkomunikasi, juga memiliki sikap saling tolong-menolong membuat kehidupan sosial menjadi tentram dan damai.

 

Hal itu dirasakan ketika ia sekeluarga harus menjalani isolasi mandiri karena Covid-19, banyak tetangganya yang memberikan bantuan berupa makanan, sembako dan semangat untuk sembuh.

 

“Iya hidup di Jawa Tengah bangga dan senang. Warganya ramah, apalagi waktu saya dan keluarga isolasi mandiri karena Covid-19 banyak tetangga yang memberi bantuan,” katanya, Sabtu (15/8/2020)

 

Hal serupa juga dirasakan Tutik Zulaedah, seorang pedagang sayur rumahan di Tembalang, Kota Semarang. Baginya, HUT ke-70 Jawa Tengah menjadi momentum mempererat hubungan dan saling tolong-menolong di tengah pandemi.

 

“Warganya saling tolong menolong, apalagi di tengah pandemi ini semakin erat,” paparnya.

 

Selain kehidupan masyarakat yang saling peduli, Jawa Tengah juga memiliki pemimpin yang berpihak terhadap rakyat kecil.

 

“Kebijakan pemerintah juga berpihak pada rakyat kecil. Harapan saya ke depan Jawa Tengah menjadi lebih baik lagi,” imbuh dia.

 

Berbeda dengan Faturrahman, petugas kebersihan di lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang. Dia berharap warga di Jawa Tengah lebih tertib saat membuang sampah. Sebab dengan begitu, lingkungan akan lebih bersih.

 

“Bisa membuang sampah pada tempatnya. Jadi lebih tertib,” kata Faturahman.

 

Selain itu pula, dia berharap provinsi ini bisa lebih maju. Baik dari segi pelayanan masyarakatnya maupun infrastrukturnya. Meski diakui jika harapan itu sudah terwujud, namun setidaknya bisa lebih baik dari sekarang.

 

“Saat ini sudah berkembang dibandingkan yang dulu-dulu. Tahun sekarang bisa dilihat sendiri kemajuannya seperti apalah. Lebih maju lagi,” ucapnya.

 

Sementara itu, Dimas Sutrisno Ketua Karang Taruna Mangunharjo, Tembalang mengaku telah mengaplikasikan kebijakan pemerintah melalui program karang taruna.

 

“Kalau Pak Ganjar ada Jogo Tonggo, maka kami sudah aplikasikan di sini, dengan membuka donasi. Hasilnya kita berikan kepada warga yang terdampak Covid-19,” tuturnya.

 

Bukan hanya saat pandemi, kepedulian sesama telah menjadi budaya bagi warga Jawa Tengah.

 

“Ya begitu orang Jawa. Peduli sesama,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait