Gus Yasin: Kegiatan Ponpes Tak Harus Berhenti, Asal Tertib Protokol Kesehatan

  • 06 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

KENDAL – Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyatakan, kegiatan belajar di ponpes tidak harus berhenti atau diliburkan akibat pandemi Covid-19, asalkan tertib melaksanakan protokol kesehatan. Semua penghuni ponpes dan masyarakat sekitar tidak boleh abai pada protokol kesehatan supaya kiai dan santri terlindungi dan tidak ada lagi ponpes yang menjadi klaster penularan Covid-19.

 

“Kegiatan belajar di ponpes jangan berhenti, karena paku bumine dunyo (paku buminya dunia) adalah ulama. Saya atas nama pemerintah punya kewajiban menjaga umat, pemerintah bukan membatasi atau melarang kegiatan belajar di ponpes. Mengaji tetap dilaksanakan tapi harus patuhi protokol kesehatan, apalagi sudah banyak ulama yang tilar (wafat) akibat Corona,” katanya.

 

Saat berkunjung ke Pesantren Sirojut Tholibin Kersan, Pegandon Kendal, Selasa (6/10/2020). Ia mencontohkan Ponpes Al-Hikmah Kendal yang tidak meliburkan kegiatan belajar dan salat Jumat berjemaah, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Salat Jumat tetap diselenggarakan, bahkan masyarakat di luar ponpes juga ikut salat di masjid yang sama dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan.

 

“Ponpes tetap menyelenggarakan salat Jumat dengan memisah antara santri dengan jemaah masyarakat. Jemaah santri di bagian selatan, sedangkan jemaah masyarakat umum ditempatkan di sisi utara masjid. Sehingga tidak ada interaksi dengan warga di luar ponpes,” bebernya.

Untuk kegiatan mengaji secara tatap muka, lanjut dia, ponpes di Kudus bisa menjadi contoh bagi ponpes-ponpes model Tahfidz Quran lainnya. Kegiatan belajar langsung atau tatap muka tetap dilaksanakan di ponpes dengan mengenakan face shield dan menjaga jarak. Sehingga protokol kesehatan diterapkan dan pengajar tetap bisa mengamati gerak bibir santri saat melantunkan ayat-ayat.

 

Ngaji tetep nanging ditata (ngaji tetap berjalan tetapi ditata), pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, dan jaga kebersihan. Siapa pun dapat terpapar virus Corona, tentu kita tidak mau kehilangan kiai karena tertular Covid-19. Ponpes menerapkan Jogo Santri, jadi ada santri yang bertanggung jawab bidang ketahanan pangan, kesehatan, kebersihan, pendidikan, keamanan, dan ketertiban. Inilah yang harus diperketat,” terangnya.

 

Putra ulama kharismatik almarhum KH Maimoen Zubair itu mengatakan, semua penghuni ponpes, masyarakat dan pemerintah berkewajiban menjaga dan melindungi kiai supaya tidak tertular Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

 

Penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren dapat berkurang atau dicegah dengan memperketat penerapan protokol kesehatan, membentuk Jogo Santri, dan mengajak masyarakat sekitar untuk taat pada anjuran pemerintah.

 

“Santri yang baru datang dari luar daerah harus menjalani karantina selama 14 hari dan mengonsumsi vitamin. Jika tidak ada gejala, maka bisa mengikuti kegiatan belajar, kalau mengalami gejala langsung bawa ke rumah sakit. Pemerintah ikut kiai, karenanya kami mohon para kiai membantu menyosialisasikan kepada santri dan masyarakat, pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi,” pintanya.

 

Tidak kalah penting, adanya koordinasi dengan pemda setempat, terutama menyangkut penyediaan sarana karantina santri dan fasilitas kesehatan. Seperti kasus Covid-19 di Kebumen dan Banyumas, santri yang terpapar Corona dikarantina di gedung sekolah, hotel, dan fasilitas umum milik pemda setempat. Sedangkan santri yang sakit atau ada keluhan gejala Covid-19 dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

 

“Kalau ada santri yang mengalami gejala Covid-19 segera bilang ke pengasuh, kemudian pengasuh koordinasi dengan Jogo Santri dan Jogo Tonggo di ponpes setempat. Kalau tidak punya tempat isolasi, pemerintah daerah siap membantu menyiapkan tempat isolasi santri yang terpapar,” jelasnya.

 

Selain ke Pesantren Pesantren Sirojut Tholibin Kersan, Gus Yasin juga mengunjungi Ponpes Al Munawaroh di Klidang Lor, Kabupaten Batang, serta Ponpes Al Falah Karangtengah, Warungpring Pemalang. Dalam kesempatan tersebut, wakil gubernur menyerahkan bantuan pencegahan Covid-19 berupa face shield, hand sanitizer, dan vitamin kepada masing-masing ponpes. (Humas Jateng)

Berita Terkait