Forum Relawan Batang Mandirikan Masyarakat Tanggulangi Bencana

  • 22 Mar
  • Prov Jateng
  • No Comments

 

Batang – Forum Relawan Penanggulangan Bencana Alam (FRPBA) Kabupaten Batang siap melatih masyarakat mengenali berbagai tanda akan terjadi longsor, banjir, gempa, angin puting beliung, maupun musibah lain yang terjadi. Program tersebut selain melatih kemandirian masyarakat dalam menanggulangi bencana juga sebagai upaya mengurangi korban jiwa dan materi.

 

“Forum ini melatih kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana. Sehingga, jika terjadi bencana, warga tidak perlu menunggu lama kedatangan relawan karena mereka bisa melakukan penanggulan sementara,” ujar Ketua FRBA Kabupaten Batang, Sujatmiko saat berdialog dengan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP, di Balai Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Batang, Selasa (21/3).

 

Dalam dialog “Ngopi Bareng Gubernur” itu Sujatmiko menjelaskan, bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu dan di mana pun dengan menelan korban jiwa dan material yang tidak sedikit. Sehingga ketika musibah alam tiba-tiba melanda suatu daerah, masyarakat harus sudah menguasai cara dan upaya menanggulanginya. Karena apabila masyarakat belum bisa menghadapi sendiri atau menunggu relawan, korban berjatuhan akan lebih banyak.

 

Ditambahkan, FRPBA Batang siap melakukan penanganan bencana yang terpola dan terencana secara matang. Dalam setiap pelatihan, FRPBA tidak hanya melibatkan masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun unsur TNI dan Polri juga ikut serta dalam pelatihan pengenalan tanda-tanda bencana alam sekaligus penanggulangannya ini. Bahkan program pelatihan kebencanaan ini akan ditularkan ke berbagai daerah, terutama wilayah rawan bencana alam baik di laut maupun kawasan pegunungan.

 

“Misal kalau akan ada angin puting beliung, cuaca terasa panas dan bentuk awan sangat tebal. Kemudian memberikan penjelasan dan pelatihan saat terjadi bencana ke mana warga harus berlari, menyelamatkan diri dan lainnya,” terang Sujatmiko.

 

Ia menambahkan, relawan bencana di Batang juga telah membentuk delapan klaster yang setiap saat siap melaksanakan tugasnya masing-masing. Antara lain klaster kesehatan dengan tugas utamanya di bidang pelayanan kesehatan bagi korban bencana, klaster pencarian dan penyelamatan, klaster pengungsian dan perlindungan, serta klaster pemulihan dini.

 

Gubernur Jawa Tengah mendukung berbagai upaya yang dilakukan FRBA dalam mitigasi kebencanaan. Apalagi hampir semua daerah di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Batang, merupakan daerah rawan bencana alam seperti longsor, banjir, dan puting beliung.

 

“Pelatihan ini memang penting agar kita punya kesadaran bagaimana mitigasi bencana. Masyarakat dikumpulkan kemudian dilatih membentuk kelompok-kelompok, dan mewujudkan Desa Tangguh Bencana. Di Batang juga sering terjadi longsor dan banjir, siaga bencana diharapkan selalu standby dengan kondisi seperti ini,” bebernya.

 

Sementara itu, dialog yang dihadiri antara lain perangkat desa, camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, komunitas, forum guru, pelaku UMKM, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum itu juga membahas sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di segala bidang. Antara lain pinjaman Kredit Mitra Jateng 25 Bank Jateng untuk mengatasi kesulitan para pelaku UMKM dalam mencari modal untuk pengembangan usaha, kondisi irigasi pertanian yang butuh perhatian serius, pembangunan infrastruktur desa, hingga penjelasan kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum dipahami masyarakat.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait