Film Pendek Kesehatan Ampuh Viralkan Edukasi Germas

  • 13 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Beragam upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang gerakan hidup sehat. Di antaranya melalui pemutaran film pendek yang disebarkan melalui media sosial maupun pementasan kethoprak atau kesenian lainnya.

“Jawa Tengah telah menerima predikat sebagai provinsi terbaik untuk Edukasi Germas dan Perilaku Hidup Bersih Sehat Tingkat Nasional tahun 2019. Salah satu upaya edukasi Germas adalah melaui film yang disebar di berbagai saluran medsos,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo saat memberi sambutan pada puncak resepsi Hari Kesehatan Nasional di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa (12/11/2019).

Menurutnya, film merupakan media promosi kesehatan yang paling diminati masyarakat dan paling sesuai dengan kondisi teknologi komunikasi saat ini.

Lomba film kesehatan diharapkan menghasilkan film dengan pesan kesehatan yang mudah dipahami dan mengena di hati masyarakat sehingga masyarakat penonton film akan tergerak mengikuti pesan yang disampaikan pada film tersebut.

Jajaran kesehatan dituntut memadukan pesan kesehatan yang menarik, tidak terkesan menggurui, menghibur, sekaligus memadukan unsur budaya lokal. Oleh karena itu lomba film difokuskan pada kompetisi film pendek agar mudah diakses dan disebarluaskan melalui media sosial.

Menurutnya, masalah kesehatan adalah masalah bersama dan diselesaikan secara lintas sektor. Semua harus berperan atau terlibat, baik sektor pendidikan, sosial, kebudayaan, ekonomi, pertanian, lingkungan hidup mempunyai peran yang besar dalam rangka menurunkan angka kejadian stunting dan kematian ibu melahirkan.

“Dan ini menjadi gerakan nasional. Ini sangat penting dalam rangka menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas dan itu berawal sejak dalam kandungan,” katanya.

Selain film, pementasan kesenian juga bisa menjadi sarana sosialisasi tentang kesehatan. Seperti pementasan kethoprak milenial berjudul “Nginceng Wong Meteng” yang diperankan para pejabat di Pemprov Jateng, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo dan Kepala Biro Umum Setda Jateng Edy Supriyatna, serta bintang tamu seniman kawakan Yati Pesek, pada puncak peringatan HKN tingkat Jateng.

“Pementasan kethoprak milenial yang dimainkan para kepala SKPD di Jateng ini, bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai pencegahan stunting dan kematian ibu melahirkan,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Penjabat Sekda Jateng Herru Setiadhie mengatakan, masyarakat Jawa Tengah sangat membutuhkan pertolongan tenaga kesehatan dalam hal preventif, promotif, kuratif. Apalagi setiap daerah tugas tenaga kesehatan berbeda-beda, berdasarkan situasi geografis masing-masing wilayah.

“Berbagai tantangan yang dihadapi tenaga kesehatan saat bekerja. Setiap wilayah berbeda-beda masalahnya. Mulai dari tugas memperbaiki gizi anak-anak untuk mencegah tingginya prevalensi stunting. Karena perbaikan gizi adalah daya ungkit yang sangat penting untuk bangsa,” bebernya.

Selain itu, dengan adanya kesiapan fasilitas jamban dan sanitasi sehat untuk mencegah penyakit. Mengingat sejak dulu, banyak masyarakat yang tidak terbiasa hidup bersih dengan buang air besar di tempatnya. Ditambah lagi dengan adanya kesiapan rumah sakit tanpa dinding.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba film kesehatan. Film menjadi media yang sangat baik untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat. Apalagi jika dipadukan dengan media sosial. Sungguh senjata ampuh untuk memviralkan edukasi hidup sehat.

“Penghargaan film kesehatan ini, bukanlah pilihan asal-asalan dan pilihan karena kedekatan personal. Pemilihan ini berdasarkan prestasi dan dedikasi. Para penerima penghargaan diharapkan makin meningkatkan dedikasinya kepada kesehatan masyarakat Jawa Tengah,” pintanya. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait