Dari Dana Desa Sepakung, Tercipta Wahana Wisata Ondo Langit yang Ngehits

  • 11 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Program pemerintah menggulirkan dana desa untuk pembangunan desa-desa terpencil mulai menunjukkan hasil. Di Jawa Tengah, program ini berhasil membuat banyak desa yang awalnya terisolir, kini terkenal dan menjadi jujugan para wisatawan. Salah satunya adalah Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Desa yang awalnya tidak banyak dikenal orang ini, sekarang berubah menjadi salah satu desa yang paling dicari wisatawan. Yang paling ngehits saat ini adalah Wahana Ondo Langit, di kawasan objek wisata Gumuk Reco.

Ondo Langit atau Tangga Langit jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, merupakan wahana wisata yang cukup memompa adrenalin sekaligus wisata alam nan indah. Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati sensasi menaiki tebing curam setinggi 45 meter melalui jalur buatan dan menikmati pemandangan alam dari lereng tebing berwarna-warni itu.

Laksmi, warga Meteseh Kota Semarang, misalnya. Sejak melihat foto Ondo Langit di media sosial, dia langsung tertarik karena pemandangan alam yang indah dan tidak biasa. Namun, untuk mengunjungi tempat tersebut pada hari Minggu, ibu tiga anak itu merasa tak akan sabar menunggu antrean yang cukup banyak. Karenanya, begitu ada waktu luang pada hari kerja, Laksmi langsung mengajak dua rekannya meluncur ke Ondo Langit.

“Sensasinya memang luar biasa. Saya mesti mengalahkan rasa takut saya untuk berjalan di tebing. Tapi, semua itu terbayarkan dengan pemandangan yang indah. Instagramable juga sih,” ujarnya.

Mulai dikenalnya Desa Sepakung, tidak lepas dari keberhasilan pihak desa dalam mengoptimalkan dana desa untuk mengembangkan potensi wisata di wilayahnya. Banyak destinasi wisata yang dibangun di desa ini, dan yang paling ngehits saat ini adalah Wahana Ondo Langit, di kawasan objek wisata Gumuk Reco.

“Wahana Ondo Langit memang sekarang yang menjadi unggulan di desa kami. Setiap hari, wahana ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Pada akhir pekan saja, pengunjung bisa mengantre ratusan orang untuk menunggu giliran menaiki wahana ini,” kata Kepala Desa Sepakung, Ahmat Nuri, Kamis (11/4/2019).

Ahmat menerangkan selain Ondo Langit di kawasan Gumuk Reco, Desa Sepakung juga memiliki banyak objek wisata lain yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri Jaya, seperti Cemoro Sewu, Air Terjun Gua Semar, Bumi Perkemahan Balong, wahana sunset dan sunrise di Dusun Pager Gedog dan banyak lagi wisata lainnya.

“Kami mengembangkan objek-objek wisata itu dengan memanfaatkan dana desa. Selain itu juga ada bantuan dari Pemkab Semarang dan Pemprov Jateng untuk peningkatan infrastruktur menuju objek wisata,” paparnya.

Pemanfaatan dana desa untuk optimalisasi potensi wisata, lanjut Ahmat, ternyata berdampak signifikan. Selain membuat desa semakin terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan, pendapatan desa dari wisata juga meningkat drastis.

“Untuk wisata Gumuk Reco dengan wahana Ondo Langitnya saja, bisa menghasilkan Rp50-60 juta perbulan. Kalau ditotal dengan wahana-wahana wisata lainnya, pemasukan ke desa bisa mencapai ratusan juta perbulannya,” paparnya.

Hal itu tentu saja membuat kesejateraan masyarakat desa semakin meningkat. Dengan ramainya wisatawan, maka perekonomian masyarakat dapat bergerak.

“Selain itu, APBDes kami juga meningkat, dari semula Rp1,5 miliar di tahun 2015 kini menjadi Rp2,1 miliar di tahun 2019. Kami akan terus berupaya mengoptimalkan potensi wisata ini untuk kemajuan desa kami,” tukasnya.

Di lain kesempatan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Jateng merupakan provinsi penerima dana desa terbesar di Indonesia. Pada 2019 ini, dana desa yang digelontorkan untuk 7.809 desa di Jateng sebesar Rp6,7 triliun.

“Untuk itu, saya minta kepada seluruh kepala desa di Jawa Tengah untuk terus berkreasi dan berinovasi untuk memajukan desanya masing-masing. Desa-desa di Jawa Tengah harus menjadi desa-desa paling maju dan menjadi percontohan di seluruh Nusantara,” katanya.

Menurut gubernur, dana desa diberikan oleh pemerintah sebagai upaya untuk pemerataan kemajuan Indonesia. Dengan dana desa tersebut, diharapkan desa-desa dapat maju dan berkembang.

“Pemerintah hanya memfasilitasi, pengguna dana desa yang bekerja. Saya titip pesan, tolong penggunaan dana desa benar-benar sesuai program, transparan, akuntabel dan bermanfaat. Tolong libatkan masyarakat dan buka ruang informasi publik seluas-luasnya agar masyarakat dapat ikut mengawasi,” pesan Ganjar.

 

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait