Buktikan Alumnus Sekolah Islam Mampu Bangun Pemerintahan

  • 20 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Pemalang – Para alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam di berbagai daerah, diharapkan tidak hanya mengembangkan lembaga keagamaan. Mereka juga diminta ikut mewarnai pemerintahan dan berbagai lembaga, serta mampu menghadapi beragam tantangan di era globalisasi dan digititalisasi.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan pada reuni akbar dan sarasehan alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang di Kampus STIT Pemalang, Minggu (20/1). Reuni akbar dan sarasehan bertajuk “Peran Strategis STIT Pemalang dalam Mencetak Guru Sebagai Tonggak Kemajuan Bangsa dan Agama” sekaligus dalam rangka milad ke-18 STIT Pemalang

Wakil gubernur mengatakan, perkembangan sekolah tinggi agama sekarang kian meningkat, dan tidak sedikit yang hadir di daerah, salah satunya STIT di Kabupaten Pemalang. Dengan begitu kian mempermudah masyarakat menuntut ilmu agama di kabupaten atau kota.

“Bahkan para pengajarnya juga tidak hanya dari dalam, melainkan ada pula yang dari luar negeri seperti Mr Muslim dari Palestina yang mengajar di STIT Pemalang. Sehingga para mahasiswa bukan cuma memahami peradaban Islam Indonesia, karena Mr Muslim juga mewarnai wawasan tentang peradaban Islam luar negeri,” bebernya.

Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu berharap STIT Pemalang segera menjadi institut dan mendapat akreditasi A. Saat reuni seperti sekarang, menurutnya para alumnus akan merasa bangga apabila almamaternya semakin maju serta lulusannya telah mewarnai pemerintahan, serta berbagai instansi atau lembaga.

“Saya berharap para alumnus tidak hanya mengembangkan Madin, TPQ dan pesantren, tetapi juga mewarnai pemerintahan, bidang pendidikan, serta lembaga lainnya sesuai dengan fungsinya. Dan ini memang tidak mudah, karena tantangan kita sekarang lebih berat di tengah era serba digital,” ujar mantan anggota DPRD Jawa Tengah ini.

Gus Yasin, sapaan akrabnya, menjelaskan pemerintah sekarang lebih terbuka, transparan, mengetahui, dan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Ia meminta semua bersama-sama membangun dan mewujudkan harapan masyarakat, membuktikan bahwa yang ada di pemerintahan adalah insan-insan yang benar-benar diharapkan rakyat.

“Menjadi insan yang cerdas, generasi yang mampu memberikan kontribusi maupun kritik yang membangun terhadap pemerintahan,” pintanya.

Dalam kesempatan tersebut, wakil gubernur meminta masyarakat termasuk para alumnus STIT turut meluruskan berbagai informasi tidak benar, berita bohong (hoaks) serta ujaran kebencian yang marak beredar di masyarakat maupun media sosial. Apalagi di era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini, arus informasi sangat cepat dan mudah diakses oleh siapapun.

“Tantangan para pemuda saat ini adalah meluluskan paham-paham radikal, terorisme, serta isu-isu yang tidak benar. Karena kalau generasi tua atau di atas 45 tahun banyak yang tidak terlalu mahir menggunakan gadget, gagap teknologi, dan tidak begitu paham medsos. Sehingga generasi muda yang harus menanganinya,” terangnya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait