Budidaya Maggot Bisa Jadi Solusi Persoalan Sampah Organik

  • 25 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

KABUPATEN TEGAL – Budidaya maggot atau larva lalat tentara hitam (black soldier fly/ BSF) bisa menjadi salah satu solusi atas persoalan tumpukan sampah organik.

Saat mendapat kunjungan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Minggu (24/10/2021), pelaku budidaya maggot di Desa Kalisapu – Slawi, Afifudin mengatakan, untuk menghasilkan 50 kg maggot per hari, dibutuhkan sampah organik sebanyak 500 kg. Untuk memenuhi kebutuhan itu, dia mendapatkan sampah organik dari dua perumahan, dua pondok pesantren, dan kekurangannya mencari di pasar terdekat.

“Sisanya kekurangan (sampah) kami ke pasar. Ada kru kami, tiga orang, semua mantan anak jalanan, anak punk, ke pasar,” kata dia kepada Wagub.

Sampah dari pasar, selanjutnya dipilah, dan dimasukkan ke ember-ember tertutup, sehingga tidak terlalu menimbulkan bau. Setelah itu difermentasi dan dua sampai tiga hari kemudian diberikan untuk pakan maggot. Budidaya maggot  tidak hanya memberi dampak positif dari sisi ekonomi, tetapi juga mampu mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah. Afifudin mengatakan, masyarakat di lingkungannya kini sudah mau memilah sampah.

Wagub Gus Yasin menyambut baik budidaya maggot yang dilakukan di Desa Kalisapu. Apalagi, budidaya maggot mampu mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah. Sehingga, hal itu menarik sebagai salah satu upaya menyelamatkan bumi.

“Jadi (tujuan) pengurangan sampah itu yang paling utama. Menurut rekan-rekan, pengurangan sampah bisa sampai 80 persen, tidak ada yang terbuang. Utamanya sampah organik,” tuturnya.

Dengan kebutuhan sampah organik yang besar untuk budidaya maggot, Gus Yasin berpandangan, suatu saat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa tidak terlalu dibutuhkan. Hal ini karena sampah organik telah diserap oleh masyarakat sendiri sebagai bahan dasar pakan maggot.

“Maka saya berharap bukan (hanya) magotnya (dari sisi ekonomi) yang kita harapkan (juga), perubahan budaya masyarakat untuk memilah dan seterusnya,” pungkas dia. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait