Berkat Bantuan Jambanisasi, Warga di Perbatasan Ini Tak Lagi BAB Sembarangan

  • 21 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

CILACAP – Kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengurangi tindakan buang air besar (BAB) sembarangan atau open defecation free (ODF), benar-benar serius. Hal itu dirasakan warga tidak hanya di daerah perkotaan, tapi juga di perbatasan Jateng-Jabar yakni di Kabupaten Cilacap.
Salah satunya, warga di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap. Berbatasan dengan Kabupaten Pangadaran (Jabar), mereka telah menerima bantuan program jambanisasi Pemprov Jateng.
Kepala Desa Rawaapu Bambang Wiyantoro mengatakan, sebanyak 46 KK di desanya telah menerima bantuan jambanisasi Pemprov Jateng.
“Terima kasih kepada Pemprov Jateng umumnya dan khususnya kepada Pak Gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) atas bantuan jambanisasi kepada KPM (keluarga penerima manfaat) sekitar 46 KK,” kata Bambang, saat ditemui di desanya, Kamis (21/7/2022).
Dia mengapresiasi bantuan itu, sebagai bentuk kepedulian Pemprov Jateng kepada masyarakat, kendati mereka berada di daerah  perbatasan paling barat, yaitu perbatasan  Jawa Tengah dengan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
“Masih diberi kesempatan atau perhatian khusus dari Pemprov maupun dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,” ucapnya.
Bantuan jambanisasi itu juga turut berkontribusi mengubah perilaku BAB masyarakat setempat. Sebab, dari pantauannya, sebelum ada bantuan jambanisasi, warga BAB sembarangan di bantaran sungai.
“Sebelum adanya bantuan, (warga) BAB di becak (sejenis bangunan dari kayu di pinggir sungai untuk BAB). Sekarang hampir sudah tak terlihat lagi orang yang BAB sembarangan. Kita juga sudah canangkan bebas BAB sembarangan,” ucapnya.
Slamet Nurohman warga Dusun Cikadim Desa Rawaapu mengaku, sebelum ada bantuan jamban, warga BAB di sungai. Bila malam hari, warga biasanya ke sungai bersama anggota keluarga lain, mengingat mereka takut bila sendirian.
“Karena takut, gelap, licin, terutama takut ada ular. Di kampung biasanya banyak ular,” tutur Slamet.
Kini setelah ada bantuan jamban,  dia dan keluarga tak perlu lagi BAB di sungai.  Keluarganya juga tak lagi khawatir BAB setiap saat di rumah.
“Sekarang lebih enakan. Enggak perlu ke mana-mana. Tenang di rumah, enggak kehujanan. Sudah nyamanlah intinya,” ucap pria pembuat gula aren, di rumahnya.
Penerima bantuan jamban lain dari Desa Mulyadadi, Kecamatan Cipari, Cilacap, Nasihatun. Dia mengenang, sebelum mendapat bantuan terpaksa BAB di rumah tetangga berjarak sekitar 50 meter.
Bila malam hari tiba, dia bersama anggota keluarga terpaksa menahan BAB mengingat mereka tak enak jika harus menumpang ke tetangga. Hal itu berlangsung sejak 10 tahun, dan baru berakhir setelah mendapatkan jamban.
“Numpang terus kan lama-lama enggak enak. Kalau malam mau numpang (BAB) ya malu,” kata Nasihatun.
Kepala Desa Mulyadadi, Ghoyzin Asyururi mengatakan, sebanyak 152 unit jamban diterima warganya pada 2019. Setelah menerima bantuan, warga kian tertib BAB di jamban.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinkes Jateng, sejak 2015 sampai sekarang, tercatat total 35 ribu paket bansos stimulan jamban telah dibagikan. Per paket bantuan itu, terdiri atas semen, kloset, pipa paralon, bahkan Pemprov Jateng juga akan membagikan 7.181 ribu paket jamban gratis pada 2022. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait