Berhasil Kendalikan Inflasi, 9 Anggota TPID Eksternal Terima Penghargaan

  • 05 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Dinilai berhasil mengendalikan inflasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menganugerahkan piagam penghargaan 2023 kepada sembilan anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah eksternal.

Penerima penghargaan adalah Kepala Kepolisian Daerah Jateng, Panglima Kodam IV/ Diponegoro, Kepala Kejaksaan Tinggi Jateng, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, dan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng. Kemudian Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah, Forum Bank Perekonomian Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Jawa Tengah, Forum Badan Usaha Milik Daerah Bidang Jasa dan Produksi Jawa Tengah, dan PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengapresiasi anggota TPID yang mendapatkan penghargaan. Sebab, kinerja mereka membuat inflasi Jateng terkendali.

“Alhamdulillah di dua bulan terakhir, dalam hal pengendalian inflasi di Jawa Tengah ini mengalami penurunan,” kata Nana, seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, di Ruang Rapat A2, Kantor Gubernur Jateng, Senin (5/2/2024).

Ditambahkan, beberapa bulan yang lalu, inflasi Jateng sebesar 3,16 persen. Kemudian pada dua bulan terakhir ini turun menjadi 2,89 persen. Inflasi Jateng saat ini mengalami penurunan lagi.

“Saat ini di minggu terakhir, inflasi Jateng di posisi 2,69 persen. Ini penurunan yang cukup menggembirakan bagi kami, dan bagi masyarakat di Jateng,” ungkapnya.

Hal ini, kata Nana, merupakan bentuk antusias dari TPID Jateng. Dalam hal ini Pemprov Jateng, bersama sembilan anggota TPID eksternal yang mendapatkan penghargaan. Sebab, selama ini mereka aktif bersama dalam upaya pengendalian inflasi.

“Dari Polda, dari Kodam, dari Kejaksaan, perwakilan BI, juga Bulog, dan BUMD, yang selama ini aktif bersama dalam upaya pengendalian inflasi tadi,” imbuhnya.

Nana menuturkan pemerintah pusat menargetkan inflasi pada 2024 di angka 2,5 persen plus minus 1 persen. Pihaknya akan terus mengupayakan hingga beberapa waktu ke depan, agar bisa memenuhi target tersebut.

Dikatakan, saat ini masih ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian, di antaranya beras yang memicu kenaikan inflasi, gula, cabai, dan telur ayam. Pihaknya akan melakukan langkah pengendalian inflasi.

“Seperti gerakan pasar murah (GPM), juga bersama Bulog menggelontorkan beras dengan harga yang sudah ada subsidi. Kami pun juga ada beras cadangan yang kami berikan pada masyarakat, khususnya di masyarakat yang kemiskinannya ekstrem. Itu beberapa langkah yang kami lakukan dan terus kita upayakan, untuk mengendalikan inflasi di Jawa Tengah,” pungkasnya.

Sekda Jateng Sumarno menambahkan, pihaknya bersama anggota TPID terus berupaya mengendalikan inflasi. Peran TPID eksternal amat penting dalam mengendalikan inflasi. Apalagi, saat ini tambahan tiga kota yang dihitung inflasinya, setelah sebelumnya hanya enam daerah.

“Dari enam daerah menjadi sembilan daerah (dihitung inflasinya). Yaitu Kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Rembang, Kota Tegal, Kota Semarang, Kota Surakarta, Cilacap, Kudus dan Banyumas,” tuturnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait