Bercita Rasa dan Miliki Nilai Jual, TP PKK Sukoharjo Juarai Lomba Kreasi Olahan Pangan Lokal

  • 19 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

BOYOLALI – Dendeng dari daging sapi, mungkin biasa ditemui di pasaran. Tapi bagaimana dengan dendeng dari jambu monyet? Makanan itu bisa ditemui pada Lomba Kreasi Olahan Pangan Lokal, yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, di Asrama Haji Donohudan, Rabu (19/10/2022).
Tak hanya dendeng jambu monyet, beragam makanan dari bahan lokal, dengan penampilan kekinian yang menarik, disuguhkan peserta lomba. Misalnya, jantung pisang krispi, nasi sorgum, tumis klentang (buah turi), lentok umbut (inti batang palem), belut lada hitam, nila gulung, nasi jali, dan sebagainya. Meski berbahan lokal, makanan itu disajikan bak makanan dari hotel atau restoran mewah.
Dalam lomba kali itu, perwakilan Tim Penggerak PKK dari Sukoharjo menjadi Juara I. Sementara, Juara II dari TP PKK Kabupaten Kendal, Juara III Jepara, Juara Harapan I Klaten, Juara Harapan II Kota Magelang, dan Juara Harapan III Banjarnegara. Hadiah lomba diserahkan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo.
Saat ditemui seusai acara, Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi kreasi dan inovasi peserta lomba.
“Sangat variatif, inovatif, banyak tadi kayak daun-daunan saya baru tahu. Mungkin namanya berbeda. Ada juga tumpeng dari tepung umbi, semacam nasi dari umbi yang lain,” ungkapnya.
Atikoh berharap, kreativitas tersebut tidak berhenti saat lomba, atau seolah-olah hanya untuk mencari juara. Lebih dari itu, muaranya justru bagaimana membiasakan masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal dalam keseharian.
Diakui, potensi olahan lokal di Jateng luar biasa. Sehingga, diharapkan menjadi pangan alternatif agar masyarakat tak lagi bergantung pada padi-padian dan tepung terigu. Namun, sosialisasi mesti dilakukan terus menerus, dengan dukungan dari berbagai pihak. Termasuk, mengenalkan pangan lokal sejak dini pada anak-anak, agar lidah terbiasa dan tercipta memori di otak.
“Misalnya dari kecil biasa konsumsi beras, maka yang di otak adalah rasa beras itu. Jadi, perlu pengenalan sejak dini di lidah anak, agar tercipta memori di otak,” beber Atikoh.
Selain supporting kesehatan, imbuhnya, pangan lokal dapat mewujudkan kedaulatan pangan di negeri ini. Memang, untuk beras sudah swasembada, namun saat panen rendah, negara ini akan impor. Sementara, untuk terigu, semuanya masih impor.
“Tapi menu pangan lokal dihadirkan negara sendiri. Di sinilah berdikari dalam bidang pangan. Tentu harus di-support dari semua, mulai dari hulu penanaman, kemudian pengolahan, dan kita masyarakat untuk mengonsumsinya,” tandas Atikoh.
Kepala Dishanpan Jateng Dyah Lukisari menambahkan, lomba tersebut diikuti 27 tim dari TP PKK Kabupaten/ Kota se-Jateng. Melalui event itu diharapkan dapat menggerakkan konsumsi pangan lokal.
“Pangan lokal sudah banyak. Tapi pikiran kita, kebiasaan dan lidah kita, belum terbiasa. Makanya, kami terus berupaya menggerakkan masyarakat untuk mau mengonsumsi. Jika permintaan sudah banyak, baru produsen akan bertambah,” bebernya.
Juri lomba, Aleta dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia menyampaikan, pemilihan juara tidak hanya dilihat dari cita rasa dan penampilan menarik, namun juga kelengkapan gizi, dan memiliki nilai jual.
“Juara kali ini, dari Sukoharjo, memenuhi semua kriteria. Yang terpenting, olahan mereka memiliki nilai jual,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Sukoharjo Dewi Suryaningrum yang menjadi Juara I mengungkapkan, baru kali ini timnya menang lomba kreasi olahan pangan di tingkat provinsi. Menurutnya, kemenangan tersebut merupakan kerja keras, setelah sebelumnya mereka belajar dari para juara. Hingga pada kali ini, olahan pangan lokal berbahan kelor, singkong, belimbing, lemon lokal produk Sukoharjo, berhasil meraih yang terbaik.
“Jadi kami fokus pada produk yang ada di Sukoharjo. Kami kreasikan menjadi makanan bergizi, tidak hanya singkong  tapi kita kreasikan singkong menjadi makanan yang layak untuk ditampilkan. Ternyata apa yang kami lakukan ini membawa hasil yang luar biasa,” ungkapnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait