Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Bagikan Insentif, Gus Yasin Puji Sarung Batik Karya Santri Ponpes Al-Muayyad
- 16 Apr
- ikp
- No Comments

Surakarta – Rona bahagia terpancar dari wajah para guru ngaji di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo yang hadir di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo, Selasa (16/4/2019). Mereka menerima bantuan insentif guru keagamaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diserahkan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
“Yang hadir pada hari ini ada 2.088 orang guru keagaaman. Terdiri dari 526 ustaz/ ustazah dari Kota Surakarta dan 1.562 ustaz/ ustazah dari Kabupaten Sukoharjo,” terang Plt Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jateng Ahyani saat menghadiri Silaturahmi Wakil Gubernur Jawa Tengah dengan Ustaz/ Ustazah Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo di Ponpes tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub, mengungkapkan, program bantuan insentif diberikan untuk memotivasi para guru ngaji dalam mengajarkan ilmu agama dan mendidik karakter anak bangsa.
“Program ini tidak cuma-cuma. Pemerintah niku maringi panjenengan insentif gadah karep (Pemerintah itu memberi Anda insentif ada keinginannya). Kula nyuwun panjenengan ingkang (Saya minta Anda yang) selama ini sudah ngajar, saya harap bisa meningkat lagi semangatnya,” ujarnya.
Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengaku khawatir dengan ancaman radikalisme, terorisme, narkoba, berita bohong atau hoaks, dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kita sekarang was-was bahaya narkoba, paham-paham intoleran, radikalisme. Maka, kula nyuwun panjenengan (saya minta Anda) ajarkanlah ilmu agama dan ilmu kebangsaan (kepada generasi muda),” pesannya.
Selain mencanangkan program bantuan insentif, lanjut Gus Yasin, Pemprov Jateng mendorong program ekonomi pesantren (Ekotren) untuk mengembangkan jiwa wirausaha para santri, sekaligus menumbuhkan ekonomi di lingkungan pesantren. Dia memuji produk sarung batik karya santri Ponpes Al-Muayyad. Menurutnya, sarung batik tersebut berhasil memikat hati kalangan ulama di luar Jateng.
“Ternyata program ekotren, kula kedah (saya harus) berguru ekonomi Bapak Dian Nafi (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad). Selain gadah (punya) santri pecinta alam, ugi gadah (juga punya) produk sarung. Ketika debat (pilgub), saya pakai kangge (untuk) promosi. Sak menika (sekarang) Ponpes Jatim banyak yang pakai. Ponpes Cirebon juga ada yang tertarik, saya tunjukkan website-nya,” bebernya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jateng itu ingin, pada awal implementasi program ekotren nanti, setidaknya separuh dari total Ponpes di provinsi ini dapat benar-benar mengembangkan produk khas mereka untuk dipasarkan.
“Saya angan-angannya separuh dari seluruh ponpes di Jateng, sekitar 2000-an, sudah punya produk masing-masing. Kita bisa miliki toko sendiri, dilabeli Ekotren Jawa Tengah, menjual produk-produk pondok pesantren. Itu keren, Jateng niku maju, cerdas-cerdas santrine,” tukasnya.
Salah seorang penerima bantuan insentif guru keagamaan, pengasuh Ponpes Al-Hikmah, Muhammad Lasdi Miftahul Huda, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemprov Jateng melalui bantuan insentif tersebut.
“Terima kasih atas perhatian Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah memberikan perhatian khusus kepada guru madrasah diniyah, TPQ, maupun pengasuh pondok pesantren. Ini penyemangat, walaupun nilainya tidak seberapa, tapi perhatian ini sangat luar biasa. Semoga dampaknya lebih baik untuk meningkatkan kreativitas dan kualitas pendidikan agama,” ujar Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Sukoharjo itu.
Penulis : Ar, Humas Jateng
Editor : Ul, Diskominfo Jateng
Foto : Humas Jateng