Atikoh Kagumi Kemampuan Warganet Berbahasa Jawa

  • 06 May
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Apa jadinya jika masyarakat ditantang berbahasa Jawa. Tantangan itu diberikan istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, melalui siaran langsung pada akun instagramnya @atikoh.s, Rabu (6/5/2020) siang.
Dalam siaran tersebut, ia memberi tantangan bagi follower-nya untuk menggunakan bahasa Jawa dalam bentuk tembang, pidato atau pantun. Sebagai hadiah, Atikoh menawarkan kaos, dan kudapan ringan kreasi UMKM Jawa Tengah.
Reaksi positif pun muncul dari warganet yang menjadi pengikutnya. Banyak di antara mereka yang meminta bergabung untuk unjuk aksi.
Seorang peserta @dssaputro asal Pemalang, menunjukan kebolehannya berpantun ala logat ngapak. Meski hanya dua baris, ia menyelipkan edukasi tentang pemberantasan virus Covid-19.
Tuku cengis,  tuku trasi, tukune neng Pemalang. Virus Corona kudu dihindari, carane karo cuci tangan. (Beli cabai, beli terasi, belinya di Pemalang. Virus Corona harus dihindari, caranya dengan cuci tangan),” ucapnya dengan logat medok ala dialek panginyongan.
Peserta lain, @elokdiah memamerkan kemampuannya menjadi pranatacara atau pemandu acara berbahasa Jawa.
Lumintuning puja astawa dhumateng Gusti ingkang Hamurbeng rat, satemah hambabar daya pangaribawa tumanduk dhumateng kawula dasih, (puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan, yang telah memberikan rahmatnya kepada umatnya),” kalimat pembuka warga Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati itu.
Penampilan mereka yang ternyata berusia remaja mengundang decak kagum Atikoh. Dia tak mengangka ternyata kaum milenial memiliki kemampuan berbahasa Jawa yang apik.
Atikoh optimistis, jika diberi kesempatan anak-anak muda bisa berbahasa Jawa dengan baik. Sebab, kemampuan linguistik memerlukan latihan dan pembiasaan.
“Justru tadi yang ikut siaran langsung rata-rata masih muda, ada dari Pati, bisa MC berbahasa Jawa. Bagus sekali. Saya optimis, kalau mereka diberi kesempatan pasti bisa berkembang,” ujar ibu satu anak ini.
Menurut Atikoh, di tengah pandemi Covid-19, banyak anak-anak usia sekolah yang merasa bosan di rumah. Oleh karenanya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah ini kerap melakukan siaran Instagram, supaya mereka bisa ikut berpartisipasi. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait