Akhir Tahun Ini, Bakal Ada Pesawat Mendarat di Bandara Ngloram

  • 12 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

CEPU – Akhir tahun ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bakal ada pesawat yang mendarat di Bandara Ngloram. Mendengar itu, Bupati Blora Djoko Nugroho mengungkapkan kebahagiaannya, setelah menunggu 34 tahun bakal melihat hilir mudik pesawat di wilayahnya.

Bandara Ngloram yang sudah ada sejak tahun 1980 itu, dibangun untuk mendukung proyek-proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya yang mulai berkembang. Kali pertama yang mendarat adalah Presiden Soeharto. Namun empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi, hingga akhirnya Pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam.

“Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak, insyaallah akhir tahun ini ada pesawat yang mendarat,” kata Djoko saat mendampingi Ganjar Pranowo mengecek pengerjaan runway Bandara Ngloram Blora, Kamis (12/12/2019).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini proses pembangunan Bandara Ngloram hampir merampungkan pengerjaan runway atau landasan pacu. Pada akhir tahun, pihaknya akan melakukan ujicoba pendaratan pesawat yang pertama.

“Pengerjaan runway akan selesai pada 24 Desember mendatang. Kalau selesai akan kita ujicoba,” ujarnya.

Pada tahap awal ini, landasan pacu Bandara Ngloram yang dibangun sepanjang 1,2 km, dari panjang runway sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya runway bakal diperpanjang hingga 2,6 km.

“Progresnya tanpa banyak bicara, insyaallah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng,” tutur mantan anggota DPR RI ini.

Begitu pengerjaan runway selesai, pada Januari tahun depan mulai dilakukan penggarapan terminal sehingga, lanjut Ganjar, akhir tahun diharapkan bisa beroperasi. Dengan demikian akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak. Terlebih, bandara tersebut sangat dekat dengan stasiun.

“Kalau kerjasamanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi bandara ini dari stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka transportasi kereta dan bandara terintegrasi,” tandasnya. (Humas Jateng)

Berita Terkait