6 Event Jateng Masuk Top 100 National Calendar of Event 2020

  • 27 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Sebanyak enam event Jawa Tengah berhasil masuk dalam Top 100 National Calendar of Events 2020 Kementrian Pariwisata, yaitu Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, Festival Kota Lama, Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Arts (SIPA), dan Borobudur Marathon.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi, pada Launching Jawa Tengah Calendar of Events 2020, di MG Setos Hotel, Semarang (27/11/2019). Menurut Sinoeng, pihaknya mengajukan sepuluh event ke Kementerian Pariwisata.
“Namun yang masuk Top 100 ada enam event. Bertambah satu karena tahun sebelumnya hanya ada lima event yang masuk. Ini adalah upaya promosi event tahun 2020, agar kunjungan wisatawan semakin meningkat,” terangnya.
Ditambahkan, selain enam event nasional tersebut, ada lebih dari 250 event unik dan mengandung unsur kearifan lokal yang telah disiapkan Jawa Tengah untuk digelar pada 2020. Kekuatan budaya menjadi faktor utama yang diharapkan nantinya menarik perhatian wisatawan untuk berwisata di provinsi ini.
Yang tidak kalah menarik, ungkap Sinoeng, potensi desa wisata yang dimiliki Jawa Tengah. Desa wisata tersebut nantinya mendapat stimulasi dana sesuai kategori. Mulai 2020, desa wisata dibagi dalam tiga kategori yakni tumbuh, berkembang, dan maju.
“Untuk kategori desa wisata tumbuh, diberikan dana bantuan sebesar Rp100 juta tiap desa, kategori berkembang sebesar Rp500 juta setiap desa, dan kategori maju mendapatkan bantuan Rp1 miliar setiap desa,” papar mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Jateng ini.
Tidak hanya memberikan stimulasi dana, pihaknua juga mendorong kerja sama konkret dengan perguruan tinggi melalui KKN tematik. Di mana ada mahasiswa yang ditempatkan selama satu sampai satu setengah bulan untuk membangun kepemudaan di perdesaan, mengembangkan kewirausahaan, dan yang pasti mendukung memunculkan embrio potensi desa wisata.
“Nantinya mahasiswa diharapkan mampu memberikan peta informasi yang pasti, tentang potensi wisata di desa yang ditempati sebagai lokasi KKN, serta pembentukan Pokdarwis yang dapat mendorong potensi wisata tersebut,” pungkasnya. (De/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait