2018, Jateng Optimistis Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,9-6,2%

  • 30 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Pada 2018 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah semakin mendorong pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM). Apalagi sudah ada fasilitas Sadewa Market yang tidak hanya sebagai gerai online, tapi juga melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM.

“Kita punya Sadewa Market untuk mendata UMKM dan sekaligus membantu pemasaran atas produk mereka. Dengan data yang valid, maka kesulitan-kesulitan mereka dapat kita ketahui, sehingga bisa segera diberikan intervensi bantuan ,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membuka acara Diskusi Panel bertema “Indonesia Outlook 2018″, di Hotel Gumaya, Sabtu (28/10). Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Ri Retno L Marsudi.

Ditambahkan, selain UMKM dan IKM, sektor pertanian juga terus dibangun, baik dari sisi on farm maupun off farm. Sektor pertanian pun didorong untuk “melek” teknologi. Dari mulai penggunaan kartu tani, hingga pemasaran secara online melalui regopantes.com

Di bidang industri, pihaknya mendorong peningkatan investasi dengan berbagai kemudahan perizinan, penyediaan infrastruktur yang memadai, serta menyediakan tenaga kerja terampil. Penyediaan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan keinginan investor dilakukan melalui pendidikan vokasional dan pelatihan-pelatihan.

Sektor pariwisata, terang Sekda, juga terus dibenahi, mengingat pertumbuhan pariwisata akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan penataan pariwisata yang terintegrasi antara objek satu dengan yang lain.

“Saya pastikan Jateng akan terus berkreasi untuk memajukan sektor ekonomi di tahun depan. Tahun 2018 kita optimistis menetapkan angka pertumbuhan ekonomi 5,9-6,2%,” bebernya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengemukakan, saat ini proteksionisme dan deglobalisasi dari beberapa negara besar menimbulkan kekhawatiran banyak negara dalam bidang ekonomi. Sebab, akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi global.

“Oleh sebab itu, kami terus berinisiatif untuk meminta negara-negara khususnya di Asia, untuk tetap pada kesepakatan pasar terbuka, pertumbuhan inklusif dan kerja sama ekonomi,” paparnya.

Di dalam negeri sendiri, Retno berpendapat, perdagangan dan investasi mesti gencar dipromosikan. Tujuannya untuk mengarahkan pada pembangunan global berkelanjutan, dengan melanjutkan kerja sama dengan berbagai negara.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait