Panen Raya di Dukuhwaru Jadi Ladang Rezeki Buruh Tani Musiman

  • 16 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

TEGAL – Suhadi (50), warga Desa Dukuhwaru Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal turut bergembira menyambut musim panen padi di desanya. Ia yang keseharian bekerja serabutan pun mendapat penghasilan dari bekerja sebagai buruh tani musiman.

 

Ya, Suhadi bahkan mengajak serta istri dan anaknya untuk ke sawah memanen padi. Dengan menggunakan sabit ia memotong pohon padi, kemudian dirontokkan pakai mesin erek, yang masih cukup tradisional.

 

“Iya, saya bekerja jadi buruh tani kalau musim panen. Kalau hari biasa saya kerja serabutan. Ini sama istri dan anak saya,” katanya, Kamis (16/7/2020).

 

Biasanya, bekerja sebagai buruh tani musiman terutama saat panen itu dibayar pakai padi gabah. Dari 10 kilogram padi gabah yang dipanen, ia akan menerima upah satu kilogram atau 10 persennya.

 

“Dibayar satu kilogram padi gabah per 10 kilogram yang saya panen. Yang penting bisa buat makan dan cadangan kalau habis panen. Tapi kalau musim panen seperti ini ramai permintaan untuk buruh tani,” lanjutnya.

 

Suhadi mengaku masih memakai alat tradisional untuk memanen padi, karena untuk menyewa combine harvesters terhitung mahal.

 

“Iya alat ini yang saya punya, kalau sewa combine itu mahal,” ucap dia.

 

Ketua Kelompok Tani Lestari Mulia Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru, Wasito, menyampaikan, mesin combine harvesters sangat penting untuk digunakan saat panen.

 

“Selain praktis dan cepat, hasil panen bisa dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat setempat. Kalau sementara ini kalau pakai combine biasanya itu dari penebas,” katanya.

 

Kelompok tani miliknya saat ini sudah mampu membeli satu mesin combine dari swadaya anggota.

 

Alhamdulillah sudah punya satu dari swadaya anggota. Untuk memakainya kita sistem sewa,” imbuhnya.

 

Sementara, penyuluh pertanian Kecamatan Dukuhwaru, Susi Hardono menambahkan, sosialisasi dan edukasi kepada petani di wilayah binaannya sudah berjalan maksimal.

 

“Kami tiap satu bulan sekali mengadakan pertemuan dengan Gapoktan yang ada. Mulai sosialisasi, edukasi sampai mencari solusi dari persoalan-persoalan pertanian,” paparnya.

 

Ditambahkan, di Kecamatan Dukuhwaru ada 48 kelompok tani, di mana 80 persennya aktif. Sedangkan luas lahan sekitar 3.400 hektare, dan bisa menghasilkan padi 6,6 ton per hektare. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait