Berkat Ganjar, Kini Tak Ada Pungli pada Jembatan Timbang di Jateng 

  • 28 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

BANYUMAS – Imej jembatan timbang rawan pungli, tak lagi terbukti di Jawa Tengah. Semua jembatan timbang di provinsi ini, sekarang menerapkan kedisiplinan untuk meniadakan pungli.
Hal itu tak lepas dari pengalaman tujuh tahun silam, di mana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo marah-marah saat memergoki staf jembatan timbang di Subah Batang melakukan pungli. Usai peristiwa itu, kondisi di jembatan timbang berubah. Bahkan, di beberapa sudut jembatan timbang terpasang spanduk larangan pungli. Hal itu sekaligus mengingatkan petugas, maupun penggguna kendaraan beban, agar tidak melakukan pungli, seperti yang tampak di Jembatan Timbang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Kasi Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah X Jawa Tengah- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Joko Umboro mengatakan, jembatan timbang di wilayahnya telah menerapkan larangan praktik pungli.
“Ada 10 UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor operasional. Dari 10 itu kami terus melakukan upaya pembinaan, upaya untuk monitoring terkait dengan kinerja teman-teman,” kata Joko, ditemui di Jembatan Timbang Ajibarang, Banyumas, Senin (25/10/2021).
Data yang diterima dari Kemenhub, Rabu (27/10/2021), sepuluh UPPKB atau jembatan timbang aktif di Jateng-DIY, berada di Tanjung Brebes, Subah Batang, Sarang Rembang, Banyudono Boyolali, Klepu Kabupaten Semarang, Ajibarang Banyumas,Wanareja Cilacap, Kulwaru Kulonprogo, Kalitirto Sleman, dan Tamanmartani Sleman.
Dari pantauannya, sejauh ini petugas UPPKB se-Jateng-DIY taat ketentuan dan aturan. Terkait tindak pelanggaran, pemberkasan, hingga pengajuan sidang dari UPPKB, dikontrol melalui berkas pengajuan.
“Bundel catatan pelanggaran lalu lintas, sama berkas pengajuan sidang itu masih linier,” ujar Joko.
Harapannya, petugas UPPKB di wilayah tugasnya terus meninggalkan praktik pungli. Sebab perilaku tersebut sama saja mengorbankan integritas sendiri, baik bagi masing-masing pribadi maupun instansi.
“Itu mencari keuntungan sedikit, tapi menggadaikan marwah nama baik, pribadi, dan institusi. Itu dapat ditinggalkan,” sambungnya.
Joko menilai aksi Gubernur Ganjar Pranowo di Jembatan Timbang Subah Batang beberapa waktu lalu menjadi pengalaman sekaligus momentum, terhadap pengawasan pelaksanaan tugas di jembatan timbang.
“Pengalaman kejadian pada waktu Pak Gubernur, Pak Ganjar Pranowo di Subah pada waktu itu, memberikan shock therapy. Bisa dikatakan itu momentum terhadap pelaksanaan tugas pemerintah dalam pengawasan,” ucapnya.
Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Ajibarang Alkori mengatakan, setiap hari sekitar 200 unit kendaraan menimbang di jembatan timbang Ajibarang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kasus pelanggaran makin berkurang.
“Tingkat pelanggaran sudah menurun,” kata Alkori.
Wartim (42), awak truk dari Losari Ajibarang ke Slawi Tegal mengaku, di Jembatan Timbang Ajibarang tidak ditemukan aksi pungli. Justru malah pelanggar mendapatkan informasi penting agar tertib.
Alhamdulillah, di timbangan wilayah Ajibarang ini tidak ada pungli sama sekali,” ungkapnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait