Belajar Lewat Radio Jadi Inspirasi

  • 25 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Sepak terjang SDN Tegalontar 01 Sragi Pekalongan dan radio komunitas PPK FM Sragi Pekalongan dalam bersinergi menciptakan inovasi pembelajaran kreatif lewat radio selama Covid-19, memberikan inspirasi dan apresiasi dari berbagai radio komunitas dan LPPL se-Jateng. Bahkan ada yang tergerak melakukan hal serupa, salah satunya Radio IN FM Kebumen.

 

Dalam Webinar Dialog Opini Publik “Radio Komunitas dan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19”, Selasa (25/8/2020), Dwi Purwantoro dari Radio IN FM Kebumen menceritakan, sejak 3 Agustus 2020, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan sekolah-sekolah di Kebumen telah mengikuti jejak yang serupa dengan menyelenggarakan pembelajaran secara live di studio radio, bahkan merambah ke televisi. Tayang setiap Senin-Sabtu pukul 07.30–10.00 WIB, siaran pembelajaran tersebut tak hanya menjangkau Kebumen, tapi juga wilayah-wilayah sekitarnya, seperti Wonosobo , Banjarnegara dan sebagainya.

 

Agar lebih efektif, kepala desa dari seluruh penjuru Kebumen pun dikumpulkan untuk mengimbau warganya agar mendengarkan siaran pembelajaran IM FM Kebumen. Dwi Purwantoro mengaku cara ini efektif, dan guru pun menjadi lebih aktif dan kreatif. Para siswa diajak lebih imajinatif karena dipancing untuk berimajinasi dari penjelasan lewat audio radio.

 

“Pembelajaran radio yang dilakukan SDN Tegalontar 01 Sragi Pekalongan dan Radio komunitas PPK FM Sragi Pekalongan sangat menginspirasi. Ini membuat kami dari Kebumen pun tergerak untuk melakukan hal yang sama. Guru makin kreatif, dan membuat imajinasi anak-anak berkembang dengan membayangkan sesuatu dari audio yang mereka dengarkan” ujar Dwi.

 

Kisah inovatif SDN Tegalontar 01 Sragi Pekalongan dan Radio komunitas PPK FM Sragi Pekalongan pun, memberikan pencerahan bagi Suara Pati FM yang merencanakan untuk mengadakan pembelajaran serupa. Dengan berkumpulnya radio komunitas dan LPPL se-Jateng dalam webinar tersebut, memberikan banyak masukan dan gambaran tentang praktik pembelajaran.

 

“Kami berencana akan mengadakan pembelajaran yang serupa, dengan adanya webinar ini sangat membantu sekali. Menindaklanjuti dari rekan-rekan yg telah melakukan pembelajaran radio. Memberikan pencerahan,” ucapnya.

 

Lalu, apakah semua radio komunitas, khususnya di Jawa Tengah, wajib berpartisipasi dalam menyediakan ruang belajar secara daring bagi siswa? Menurut Ketua Radio Komunitas PPK FM Sragi Pekalongan Sunarto, peran radio dalam berpartisipasi menyediakan ruang belajar bagi warga, disesuaikan wilayah masing-masing. Narto pun berharap adanya kesadaran dan kepekaan radio komunitas dan LPPL terhadap wilayahnya, karena menurutnya peran radio sangat dibutuhkan di tengah pandemi ini untuk membantu dan mendukung pembelajaran menjadi lebih dekat dan terjangkau bagi banyak orang.

 

“Radio itu dekat dan akrab. Oleh karena itu di tengah pandemi ini radio dapat membantu dan mendukung pembelajaran anak-anak kita, di wilayah yang tidak terjangkau sinyal atau tidak memiliki fasilitas smartphone,” lanjut Narto.

 

Ditambahkan, untuk memantau pelaksanaan siaran, evaluasi dan monitoring selalu dilakukan. Sebulan sekali evaluasi dilakukan pihak radio dan sekolah. Awalnya guru-guru sekolah malu dan enggan untuk melakukan siaran, namun kini dengan dampingan penyiar radio, para guru mulai terbiasa dan aktif. Bahkan muncul kebiasaan baru di mana interaksi tak hanya satu arah, tapi juga mengajak murid berinteraksi. Murid aktif merespon dan menjawab dengan menelpon guru yang tengah melakukan siaran pembelajaran.

 

Sementara itu, Kepala Bidang  Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Hari Wuljanto mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum menyanjung inisiatif yang dilakukan sejumlah pengelola radio.

 

“Alternatif  yang bagus dan kami sangat mengapresiasi setinggi-tingginya. Dunia pendidikan bukan hanya milik dinas pendidikan, tapi juga ekosistem yang ada di sekitarnya. Radio sangat dekat dengan masyarakat, jaringan mudah, mudah diakses dan fleksibilitas tinggi,” lanjut Hari.

 

Ditambahkan pandemi bukan menjadi keterbatasan dalam menimba ilmu, tapi harus menjadi lecutan untuk mendorong inovasi dan kreativitas. Hal ini bisa menajadi momentum penting untuk mengenalkan radio kepada anak-anak, karena di era modern ini anak-anak lebih mengenal gadget.

 

Senada dengan Hari, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum menyambut baik sinergi antar sekolah dan rakom/ LPPL. Riena berharap radio dapat menjadi garda terdepan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi ini.

 

“Kita menyadari tidak semua masyarakat berada di wilayah yang ada sinyal, tidak semua punya HP dan android. Di sini peran komunitas radio dan LPPL sangat penting untuk membantu putra putri kita yang berada di wilayah susah sinyal. Jadilah garda terdepan untuk tetap meningkatkan semangat belajar para siswa,” ucap Riena. (Ic/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait