WORKSHOP PENANGANAN ROB PEKALONGAN

  • 19 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si secara resmi membuka workshop Penanganan Rob Pekalongan dan meresmikan berdirinya Forum Komunitas Peduli Rob (FKPR) Pekalongan, Sabtu (17/6) di Hotel Horison Pekalongan.

Workshop dengan tema “Berpikir dan Bergerak Bersama dalam Penanganan Rob Pekalongan”, dihadiri oleh Anggota DPR RI Prof. Hendrawan Supratikno, Kepala OPD Kota/Kabupaten Pekalongan yang terkait dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa workshop ini adalah bagian dari pendalaman secara akademik bagaimana penanganan rob lebih terintegrasi, lebih komprehensif, tidak meminimalisir dampak sosial yang terjadi akibat dari proses perencanaan pembangunan yang sedang kita laksanakan. “Contoh, kami sedang menyelesaikan tanggul darurat yang ada di tiga desa yaitu Desa Mulyorejo, Karang jompo dan Tegaldowo, hari sudah selesai dan sedang kita evaluasi dampak sosialnya,” ujar Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menuturkan melalui sindikasi APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten akan dibangun tanggul yang lebih besar lagi sekitar 6 sampai 7 meter dengan nilai anggaran  Rp 500 milyar.

“Ini juga akan kita kaji lebih lengkap lagi bagaimana dampak sosialnya. Ini upaya baik untuk bisa menanggulangi rob, tapi tentu kita harus berhitung secara cermat dampak sosial, ekonomi, dan dampak budaya yang ada di masyarakat. Karena tanggul melintang ini belum pernah terjadi dan belum pernah ada, dan ketika ada tentu akan menimbulkan distorsi, dan ini akan dikaji oleh Forum Komunitas Peduli Rob (FKPR) Pekalongan melalui workshop ini ,” terangnya.

Workshop Penanggulangan Rob ini, jelas Bupati, adalah bentuk dari miniatur bahwa penanganan rob itu melibatkan seluruh kekuatan yang kita miliki, ada akademisi, politisi, praktisi yang datang baik dari luar dan dari dalam daerah dan perguruan tinggi. Juga dibackup penuh oleh LAPAN. Saya kira ini penting sekali untuk menunjang agar rob yang sejak 10 tahun yang lalu belum ada penanganan yang jelas dan pada tahun ini sudah ada kepastian penanganannya.

Workshop dengan moderator Ketua FKPR Dr. Mujio Sukir, M.Si terbagi menjadi dua sesi. Sesi I Penanganan Rob Pekalongan dari sisi fisik infrastruktur, dengan narasumber antara lain Ir. H. Ruhban Ruzziyatno, MT. (Kepala BBWS Pemali Juana), Dr. Rokhis Khomarudin, M.Si. (Kepala Pemanfaatan Penginderaan Jarak Jauh, LAPAN), Prof. Dr. Ir. Slamet Imam Wahyudi, DEA (Fakultas Teknik Sipil UNISULA), Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc (Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan-Intsitut Pertanian Bogor).

Selanjutnya untuk sesi II Penanganan Rob Pekalongan dari sisi sosial ekonomi, narasumbernya masing-masing Muhammad Arifin (Peneliti Community Development, IPB), dan Ir. Hadi Pranggono, M.Pi (Dekan Perikanan Unikal). (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Berita Terkait