Waspada DBD, Warga Diimbau Terus Berperilaku Hidup Bersih

  • 13 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

PEMALANG – Masyarakat diminta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, sejak Januari hingga Maret 2020, sudah empat kasus DBD di Kabupaten Pemalang.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Surip, saat ditemui di kantornya, Rabu (11/3/2020) mengatakan, sejak Januari hingga Maret 2020, sudah terjadi empat kasus DBD dan 43 kasus DD (Demam Dengue). Meski sudah mendapatkan penanganan intensif dan sembuh, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

“Kalau DBD, sudah terukur pada penurunan trombosit dan kenaikan hematokrit. Sedangkan pada DD, menderita demam beberapa hari, sesudah itu sembuh dengan sendirinya. Untuk mengetahui penderita terkena DD atau DBD, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui hasil laboraturium,” kata Surip.

Ditambahkan, Dinas Kesehatan terus melakukan pencegahan penyakit DBD melalui sosialisasi oleh petugas puskesmas maupun Tim Penggerak PKK. Mereka terus mengingatkan masyarakat agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) maupun Pemberantasan Jentik Nyamuk (PJN), sebab nyamuk bisa menjadi perantara virus DBD. Kuras bak penampungan air minimal seminggu sekali. Bersihkan barang yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.

“Kalau setiap minggunya dikuras, jentiknya dibasmi, maka nyamuk dewasa tidak ada,” jelasnya.

Selain melalui sosialisasi, Dinkes juga membentuk “Warga Peduli Jumantik” di Desa Penggarit Kecamatan Taman, sebagai upaya memberdayakan masyarakat untuk mencegah penyakit DBD.

Cara kerjanya, setiap hari dalam satu rumah, ada anggota keluarga yang memantau dan mencatat jumlah jentik nyamuk. Kemudian direkap oleh kader, untuk selanjutnya dilaporkan ke desa dan ke puskesmas.

Surip menegaskan, pemberantasan sarang nyamuk dengan fogging atau pengasapan dan pemberian larvasida (abate), merupakan alternatif terakhir. Sebab fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa. Pengasapan pun tidak boleh dilakukan sembarangan karena dosisnya mesti tepat.

Untuk itu, Surip terus mendorong pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan cara menguras bak mandi setiap minggunya. Apabila ada sisa barang bekas harus dikubur. Diusahakan selalu menutup tempat penampungan air yang bisa berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.

“Jika sakit segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Sehingga jika terjadi demam berdarah langsung bisa tertangani,” pungkas Surip.

Penulis: Kabupaten Pemalang
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait