Warga Tionghoa pun Terlihat Anggun Berbusana Jawa

  • 19 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

KLATEN – Perbedaan bisa melahirkan kebersamaan yang indah. Setidaknya, itu yang terlihat pada Karnaval Budaya dalan rangka HUT ke-215 Kabupaten Klaten sekaligus HUT ke-74 Kemerdekaan RI di sepanjang jalan protokol Kabupaten Klaten, Minggu (18/8/2019), di mana peserta dari berbagai etnis melebur menggunakan pakaian adat Jawa.
Penampilan rombongan karnaval warga Tionghoa mencuri perhatian ribuan penonton di antara 37 kontingen lain. Tepuk tangan gemuruh penonton menyambut setiap langkah iring-iringan peserta karnaval warga Tionghoa dari Paguyuban Darma Bakti Klaten yang terlihta anggun pada ajang Karnaval Budaya. Bahkan Bupati Klaten Sri Mulyani pun rela turun dari panggung kehormatan memberikan apresiasi dengan selfi bersama rombongan.
“Terima kasih keluarga Darma Bakti Klaten.  Selfi dulu yuk” ajak Bupati Klaten Sri Mulyani sambil menuruni tangga kehormatan.
Tanpa canggung mereka berswafoto bersama Bupati Klaten disaksikan tamu undangan dan ribuan penonton di panggung kehormatan depan Rumah Dinas Bupati.
Ketua Darma Bakti Klaten, Yoyok menyatakan antusias mengikuti acara karnaval budaya. Mereka sudah tiga kali berturutan ikut andil pada karnaval budaya peringatan HUT RI, yakni sejak 2017.
“Anak-anak dan keluarga kami  bisa belajar menggenakan busana Jawa dan tampak indah. Demi kebersamaan  tidak masalah berbaju Jawa,” kata Yoyok.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Klaten Amin Mustofa menjelaskan konsep karnaval budaya momen HUT RI dan HUT Kabupaten Klaten 2019 adalah keanekaragaman dalam kebersamaan. Perbedaan-perbedaan anak bangsa harus dijaga.
“Seperti amanat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Upacara Detik-detik Proklamasi kemarin, dikatakan bangsa Indonesia tak ubahnya sapu lidi, harus dijaga jangan sampai ambyar. NKRI tidak boleh ambyar, Jawa Tengah tidak boleh ambyar, Klaten pun tidak boleh ambyar,” tambah Amin.
Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait