Warga Terdampak Rob Terparah Akan Dipindah ke Rusunawa

  • 05 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES – Banjir Rob yang kerap terjadi setiap Mei-Juni, kembali melanda pesisir Kabupaten Brebes, mulai dari Kecamatan Losari hingga Kecamatan Brebes. Fenomena tahunan tersebut membuat permukiman warga digenangi air laut termasuk Desa Randusanga Kulon dan Randusanga Wetan. Air rob naik melalui sungai Sigeleng menggenangi jalan, hingga masuk ke rumah warga.

Bupati Brebes Idza Priyanti, turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi sekaligus memberikan bantuan berupa paket sembako di aula Balai Desa Randusanga Kulon Brebes, Rabu (3/6/2020) malam.

Terlihat puluhan warga terpaksa mengungsi serta tidur beralaskan tikar dan terpal, di atas pondasi bangunan milik warga yang tergolong tinggi. Ada pula warga yang tengah menyelamatkan barang-barang berharga, agar tidak terendam banjir.

Idza menyarankan agar warga mau dipindahkan ke tempat yang lebih layak dan tertutup, karena khawatir turun hujan sehingga anak kecil akan kedinginan. Bupati langsung menginstruksikan kepada BPBD untuk segera mengambil tenda dan memasangnya.

“Lebih nyaman di sini karena dapat memantau rumah juga. Apabila airnya surut, kami dapat langsung membersihkan rumah,” ungkap Karyono (47) warga Randusanga Kulon.

Bupati menyampaikan, dirinya turut prihatin akibat banjir rob ini dan berharap segera surut.

“Rob ini tidak dapat dihindari, namun yang pasti pemerintah selalu mengambil langkah penyelesaian agar rob tidak lagi sampai ke permukiman warga,” tandasnya.

“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai penanganan rob ini. Mereka yang terdampak paling parah, yakni yang rumahnya berada di pinggiran sungai Sigeleng. Ke depan, akan kami pindah ke rusunawa,” jelas Idza.

Idza menambahkan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019, pemerintah pusat akan membangun penahan rob atau tanggul, karena selama hampir tiga bulan setiap tahunnya, wilayah pesisir Brebes terkena rob. Anggaran pun telah disiapkan untuk pembangunan penahan rob sepanjang pantai, di lima Kecamatan yakni Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari dan Brebes sebesar Rp 500 miliar.

“Karena itu, mari kita dorong bersama program pemerintah pusat. Selanjutnya kita juga berdoa agar banjir rob ini tidak berkepanjangan, apalagi di tengah wabah corona,” ungkapnya.

Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono menjelaskan, hujan yang turun beberapa hari belakangan ini semakin memperparah banjir rob, karena air yang seharusnya masuk ke saluran tertahan oleh hujan.

“Mei sampai Juni ini memang puncaknya rob, dan tiga hari terakhir banjirnya cukup besar. Tidak hanya merendam pertambakan, tapi juga ada yang masuk ke permukiman,” ungkapnya.

Salah satu warga Desa Randusanga Kulon, Arfi mengatakan, banjir rob yang terjadi saat ini, lebih parah apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Banjir rob sekarang ini paling parah, sejak terakhir kali rob besar tahun 2017 lalu karena sudah sampai memasuki rumah-rumah warga,” ucapnya.

Penulis : Suprapto/Wasdiun
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait