WALIKOTA AJAK KEROYOK KAUMAN KIDUL JADI DESA WISATA

  • 28 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Walikota Salatiga Yuliyanto, akan mengajak dinas terkait untuk keroyokan menggarap Kelurahan Kauman Kidul Menjadi Desa Wisata. Hal tersebut disampaikannya dalam acara panen lele Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Putra Tirta Agung Kauman Kidul, 27/2.

Kali ini Pokdakan Putra Tirta Agung berhasil panen lele 9 kolam di sawah Sri Gethuk Kauman Kidul. Walikota Salatiga Yuliyanto beserta ibu, didampingi Kepala Dinas Pertanian Mustain Soeradi  dan Anggota DPR RI Drs.  Fadholi sebelum seremonial panen digelar dialog bersama para petani.

Kepala Dinas Pertanian Mustain Soeradi dalam sambutannya berharap para petani sekarang harus lebih maju. “Kita patut bersyukur karena Kota Salatiga masih memiliki petani yang giat. Dan sekarang ini petaninya muda-muda maka tuntutannya adalah harus lebih maju dan produktif,” harap Mustain.

Sementara Drs. Fadholi berpesan agar hasil panen digunakan untuk pengembangan usaha budidaya lele. “Jika hasil panen sudah bisa untuk meningkatkan usaha, sisanya baru dipergunakan untuk membeli kebutuhan lain. Jangan semua hasil panen digunakan untuk beli motor, sementara budidaya lelenya berhenti dulu menunggu bantuan dari pemerintah, jika demikian usaha bapak semua akan kacau,” pesan Anggota DPR RI asli Kauman Kidul ini.

Adapun walikota berkomitmen untuk menggandeng semua dinas dalam mengembangkan Kauman Kidul sebagai desa wisata. “Tentunya kita juga membutuhkan petani untuk bekerjasama mewujudkan niatan tersebut. Sekarang sedang diproses konsolidasi 115 bidang tanah milik warga untuk mendukung Kauman Kidul sebagai desa wisata. Teerima kasih saya sampaikan kepada bapak-ibu semua yang telah sukarela berkonsolidasi dengan Badan Pertanahan,” tutur walikota .

“Tolong nanti piranti desa wisata dibuat semaksimal mungkin, bila perlu study banding ke daerah lain. Namun Kauman Kidul harus membuat yang unik, menarik dan berbeda agar nantinya kawasan sawah ini menjadi tempat kunjungan warga Salatiga khususnya bahkan warga dari daerah lain,” Yuliyanto berpesan.

Zuhro salah seorang pembudiaya menjelaskan jika kelompoknya akan memanen lele sekitar 27 kwintal. “Sekarang ini harga lele dipasaran sekitar 14 ribu rupiah, panen kali ini termasuk sukses meski sempat ada kolam yang terkena banjir dan sekitar 4000 benih hanyut. Anggota Pokdakan ini sebanyak 14 orang, secara bersama-sama kami mengelola 9 kolam lele,” ungkap Zuhro.

Berita Terkait