UNBK SMP, WALIKOTA ANJURKAN GENSET DIHIDUPKAN DARI AWAL

  • 04 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Persoalan suplai listrik dari PLN yang dapat mati kapan saja dalam UNBK SMP di Kota Semarang dirasa Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dapat menjadi potensi penghambat siswa dalam mengerjakan soal ujian dengan maksimal. Untuk itu, Selasa (2/5) Walikota Semarang mengecek kesiapan genset di pada SMP yang ada di Kota Semarang. Setidaknya ada empat sekolah yang ada didatangi Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi ini, yaitu SMP N 5 Semarang, SMP N 39 Semarang, SMP Muhammadiyah 3 Semarang, dan MTS Negeri 1 Semarang.

Dalam tinjauannya tersebut Walikota Hendi mengharapkan agar setiap sekolah dapat menyalakan genset bukan pada saat suplai listrik dari PLN terputus saja, tetapi justru dari awal. “Bahaya juga kalau misalnya itu pakai listrik (PLN) dulu kemudian mati di tengah jalan”, tutur Hendi saat berada di SMP N 39 Semarang.  Namun meskipun begitu Walikota Hendi mengatakan bukan berarti dirinya tidak percaya kepada sistem yang telah dirancang oleh Pemerintah Pusat. “Konteksnya positif, dalam rangka untuk melakukan pelayanan yang lebih baik”, jelas Hendi.

Walikota yang pada tahun ini dinobatkan sebagai Kepala Daerah terbaik dalam pembinaan pelayanan publik oleh Kemenpan-RB ini juga menjelaskan bahwa genset yang disewa oleh sekolah selama pelaksanaan UNBK SMP ini sementara masih memakai dana BOS. “Selanjutnya saya intruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk pada anggaran perubahan nanti melakukan pengadaan pembelia genset sesuai E-Catalog”, jelasnya.

Siminto, Kepala SMP N 39 Semarang yang menjadi salah satu sekolah yang ditinjau Walikota Hendi mengatakan bahwa telah menjalankan sesuai harapan Hendi dengan menyalakan genset dari awal pelaksanaan UNBK di sekolahnya. “Memang biasanya kalau listrik mati baru genset dihidupkan, tapi kami sudah menyalakan sejak awal”, jelas Siminto. Dirinya juga menjelaskan bahwa biaya untuk penyewaan genset di SMP N 39 setiap harinya adalah sebesar Rp 1.350.000 per hari untuk pelaksanaan ujian selama 4 hari menggunakan dana BOS.

Berita Terkait