Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Turunkan Angka Pernikahan Dini, Pelajar Usia SMA Diedukasi
- 30 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Kehidupan berumah tangga membutuhkan persiapan spiritual, fisik, dan psikis. Bahkan, kematangan intelektual harus dimiliki oleh setiap calon pengantin, agar mampu menghadapi permasalahan rumah tangga dengan lebih baik.
Pesan itu disampaikan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Batang, Slamet Hasanudin, di hadapan para pelajar Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Batang, Selasa (29/8/2023).
“Persiapan mental jauh lebih penting. Bekali diri dengan kemampuan intelektual yang cukup, dengan melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya, untuk menunjang kehidupan masa depan. Tekuni bakat dan potensi diri, hingga meraih sukses sebelum memasuki jenjang kehidupan selanjutnya,” ungkapnya,
Slamet menjelaskan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan literasi pelajar, terutama usia remaja, tentang pernikahan, melalui program Bimbingan Pranikah bagi Remaja Usia Sekolah (BRUS) Harapannya, program tersebut dapat mengurangi penambahan jumlah pernikahan dini di Batang.
Dipaparkan, jumlah pasangan remaja di Kecamatan Batang, yang menikah dini, selama Januari 2022 hingga Juli 2023, mencapai 51 pasangan. Mayoritas pernikahan dini terjadi pada anak usia di bawah 19 tahun. Penyebabnya sangat beragam, salah satunya pergaulan bebas.
“Makanya BRUS ini jadi salah satu strategi untuk meminimalisasi terjadi pernikahan dini di kalangan pelajar,” tegasnya.
Salah seorang pelajar, Muhamad Ilham Bagus, dengan tegas menyatakan penolakannya untuk menikah muda. Menurutnya, masa muda menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan potensi diri.
“Sekarang ini kan semuanya serba susah, cari pekerjaan sulit, apalagi mau bertanggung jawab membina rumah tangga, perlu persiapan matang, termasuk finansial,” ungkapnya.
Ilham mengakui, tantangan generasi Z lebih kompleks, di antaranya harus mampu membentengi diri dari penyalahgunaan gawai untuk hal-hal yang tidak berfaedah.
“Gunakan gawai secara bijak, jauhi situs pornografi yang bisa menjerumuskan diri ke perilaku seks menyimpang,” tandasnya.
Penulis: Heri, Kontributor Batang
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng