TUMBUHKAN NASIONALISME, FKUB KLATEN REKOMENDASIKAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH DI TIAP TEMPAT IBADAH

  • 13 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten mengusulkan semua tempat ibadah yang ada di wilayah Klaten memiliki tiang bendera untuk pengibaran bendera Merah Putih. Usulan tersebut disampaikan FKUB  ketika berkoordinasi dengan Bupati Klaten, Senin (12/03).

“Ada 10 point Rekomendasi yang kita sampaikan ke Bupati, salah satunya pengibaran bendera Merah Putih di semua tempat ibadah,” tutur Ketua FKUB Klaten, Syamsudin Asyrofi.

Dijelaskan ke 10 rekomendasi yang disampaikan itu merupakan hasil merupakan hasil kesepakatan para tokoh agama atas tindak lanjut dari adanya sejumlah peristiwa yang terjadi pada satu tahun terakhir ini. Salah satu yang cukup memprihatinkan adalah rasa nasionalisme yang sudah mulai luntur.

Lebih lanjut Syamsudin Asyrofi mengatakan, salah satu upaya yang tepat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sekaligus edukasi terhadap semua warga yakni dengan cara menghormati simbol-simbol Bangsa Indonesia. Sehingga, rekomendasi kepada Bupati yang cukup penting adalah membuat intruksi agar bisa memasang Bendara Merah Putih di tempat-tempat ibadah.

“Kami ingin Bupati menginstruksikan kepada seluruh masyarakat terutama tempat ibadah agar memasang Bendera Merah Putih. Tidak hanya itu, jika perlu di masing-masing kantor ibadah setidaknya juga dipasang simbol negera dan pimpinan kita,” imbuhnya.

Untuk saat ini, jumlah tempat ibadah di Kabupaten Klaten mencapai ribuan. Sementara jumlah umat paling banyak didominasi oleh Muslim, disusul kedua adalah umat Khatolik yang jumlahnya mencapai 24 ribu, selanjutnya umat Protestan sebanyak 38 ribu, umat Hindu 12 ribu dan terakhir yakni umat Budha dan Konghucu.

Rekomendasi pemasangan bendara ini kami sampaikan untuk semua tempat ibadah. Menghormati simbol negara itu menurut saya penting, kalau tidak kita maka siapa lagi. Dan simbol itu bukan hanya sekedar kain, itu adalah simbol yang sudah dirintis oleh bangsa Indonesia,” kata dia.

Terkait tahun politik, pihaknya sudah melakukan deklarasi bersama Polres Klaten untuk meminta kepada seluruh umat beragama agar menjaga kesucian tempat ibadah masing-masing. Termasuk khotbah yang disampaikan oleh tokoh agama juga perlu diperhatikan. Apabila sudah mengacu pada calon peserta pemilu seharusnya tidak dilakukan.

“Kami mengingatkan kepada seluruh tempat ibadah agar bisa menjaga dari hal-hal seperti itu. Jamaah itu kan majemuk, kalau imamnya berbicara tidak sesuai dengan kepentingan semua jamaah pasti akan ada resistensi,” pungkasnya.

Berita Terkait