TUJUH ALAT BERAT BUKA AKSES JALAN

  • 14 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments


BANJARNEGARA- Tujuh unit alat berat diturunkan untuk mengatasi timbunan longsor di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar Banjarnegara. Ketujuh alat tersebut berupa dua buah exsavator kecil dari BPBD dan Bina Marga, satu Buah Buldozer serta empat buah exsavator besar milik PT. Baru Bangkit.

Satu persatu alat berat tersebut terus menyapu longsoran tanah dan pohon pinus yang tumbang di tiga titik longsoran di area lokasi tersebut. Pohon pinus yang sudah miring dan membahayakan tim evakuasi juga ditumbangkan sekaligus untuk mempemudah proses evakuasi longsoran tanah.

“Meski tim geologi belum memberikan rekomendasi terkait kondisi tanah longsor di Desa Paweden, namun inisiatif pembersihan ruas jalan terus dilakukan. Evakuasi longsoran dilakukan agar arus lalu lintas minimal bisa dilalui untuk aktifitas masyarakat,” kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang memimpin langsung proses evakuasi material longsor di Desa Paweden pada hari Minggu lalu.

Saat ini meski belum bisa dilalui kendaraan bermotor, namun akses jalan sudah  mulai bisa dilalui oleh masyarakat dari Banjarnegara karangkobar dan sebaliknya. “Hadirnya tujuh alat berat akan semakin mempermudah dan mempercepat proses evakuasi,” lanjutnya.

Kepala Pelaksana harian  Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rahman mengatakan, meski proses evakuasi longsoran tanah terus dilakukan, namun pukul 4 sore dihentikan atau jika hujan akan dihentikan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya material  longsoran yang bisa saja terjadi saat hujan.

“Berdasarkan data terakhir luasan longsor makin meluas hingga 3,6 hektar. Panjang longsoran diperkirakan mencapai 250 meter dengan lebar 80 meter serta tinggi longsoran mencapai 20 meter, Dampak longsoran sampai merusak pepohonan pinus, tanaman salak, dan pohon Albasia,” tambahnya.

Arif menambahkan, hingga hari minggu usur relawan dari BPBD, TAGANA, DESTANA Sijeruk, TNI, POLRI, KPG, Karangtaruna Kalilunjar, Baru Bangkit, Binamarga terus melakukan upaya penanganan longsor seperti  mengamankan area terdampak dari kerumunan warga

“Kami kesulitan mengendalikan warga yang hendak berkunjung ke area TKP, sehingga kami kerahkan relawan dari berbagai unsur untuk tegas mengamankan area lokasi longsor,” lanjutnya.

Relawan juga terus melakukan pemantauan area terdampak, karena pergerakan tanah masih  terus terjadi karena banyaknya aliran air dan membuat genangan.

Sementara Sujito dari Bina Marga Propinsi Jawa Tengah menambahkan,  hingga saat ini pihaknya akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi jalan propinsi yang tertimpa longsoran di Desa Paweden, setelah itu baru akan melakukan penanganan.

“Jalan ini sebenarnya baru dua bulan selesi dibangun, namun longsoran kembali merusak sebagian jalan,”kata Sujito. [Dhian-Banjarnegara]

Berita Terkait