Transaksi UKM Culinary Festival 2018 Tembus Rp1 Miliar

  • 24 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Rangkaian acara UKM Culinary Festival telah selesai dihelat. Digelar selama tiga hari, event ini disambut dengan antusiasme luar biasa warga Kota Semarang. Tak kurang dari 15 ribu pengunjung memadati area foodtruck yg berderet di sepanjang jalanan Kota Lama untuk mencicipi beragam kuliner tradisional khas Jawa Tengah dan kuliner internasional khas jajanan foodtruck.

UKM Culinary Fest merupakan festival foodtruck pertama dan terbesar di Indonesia dengan menghadirkan 50 foodtruck dari seluruh Indonesia. Acara yang dipersembahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-471 Kota Semarang tersebut menyabet rekor Muri sebagai festival kuliner dengan jumlah foodtruck terbanyak di Indonesia.

Selain menyabet penghargaan Muri, acara UKM Culinary Festival juga menghadirkan Chef Juna, chef kenamaan Indonesia pada hari kedua acara. Kehadiran Chef Juna untuk memasak langsung bersama Wakil Wali Kota Semarang dan Ketua Tim Penggerak Kota Semarang menjadi magnet yang sangat kuat bagi masyarakat kota Semarang.

Tidak kurang dari 5.000 pengunjung memadati venue acara untuk melihat langsung chef ganteng favorit mereka ini. Hujan deras yang sempat mengguyur Kota Semarang sama sekali tidak menyurutkan minat warga untuk datang dan menyaksikan secara langsung keahlian Chef Juna mengolah makanan.

Ditemui setelah acara, Chef Juna mengatakan energi positif dari pengunjung sangat luar biasa. Menurutnya konsep yang diusung panitia sangat menarik karena menghadirkan kombinasi foodtruck yang modern dan foodstall kuliner tradisional. Ia berharap acara seperti ini bisa terus dilakukan karena berdampak positif bagi pelestarian dan perkembangan kuliner tradisional Jawa Tengah.

‘’Kalau saya diundang lagi tahun depan untuk acara yang sama, saya siap dan bersedia,’’ tandasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dr Ir Sri Puryono KS MP mengapresiasi gelaran UKM Culinary Festival yang baru kali pertama ini diselenggarakan. Ia meminta agar acara ini bisa menjadi agenda tahunan setiap Hari Jadi Kota Semarang.

Apresiasi juga datang dari vendor foodtruck yg mengisi acara ini. Menurut Rani, salah satu vendor yang berasal dari Solo, kegiatan foodtruck merupakan ajang yang luar biasa dalam memromosikan UKM. Diakui, festival ini adalah festival pertama yang ia ikuti di mana banyak foodtruck yang tergabung dalam Komunitas Foodtruck Indonesia (KFI) bisa berkumpul di satu event. Sebab, sebelumnya belum pernah ada event yang bisa mengumpulkan anggota KFI hingga sebanyak ini.

Senada dengan keinginan Sekda Jawa Tengah, imbuhnya, para vendor kuliner foodtruck berharap festival seperti itu bisa lebih sering dan terus diadakan setiap tahun sebagai agenda tahunan.

Atensi positif juga datang dari pengunjung. Salah seorang pengunjung, yaitu Desy Bakti dari Kota Semarang mengaku senang dengan acara ini. Apalagi acara semacam itu belum pernah ada di Kota Semarang.

“Konsep acaranya juga menarik dengan adanya banyak foodtruck sehingga banyak pilihan jajanan yang bisa saya cicipi. Festival ini memberi warna tersendiri dan bisa sebagai ajang promosi Kota Lama Semarang. Semoga acara ini bisa terus diadakan setiap tahun di Kota Semarang,” ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan Mya, pengunjung asal Semarang. Menurutnya, acara itu dapat membuka pengetahuan mereka terhadap keberagaman kuliner khas Jateng.

“Tidak hanya makanan internasional, makanan tradisional juga perlu diberikan tempat di festival semacam ini,” bebernya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Dra Emma Rachmawati MHum berharap agar generasi muda yang datang bisa terinspirasi dari vendor foodtruck yang hadir. Sehingga, bisa memicu mereka untuk menjadi wirausaha baru.

“Saya berharap mereka terinspirasi dan dapat menjadi pelaku UKM yang baru. Dengan demikian mereka bisa membuka kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat untuk ikut berkarya memperbaiki ekonomi,” ungkapnya.

Menurut Emma, capaian transaksi selama gelaran ini berlangsung jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Selama tiga hari berlangsung, transaksi dari 125 vendor yang berpartisipasi diestimasikan menembus angka Rp1 miliar, dengan 15 ribu pengunjung. Melihat capaian tersebut, dia berharap acara semacam ini bisa dikembangkan lagi dan menjadi agenda tahunan Provinsi Jawa Tengah sebagai usaha agar UKM bisa naik kelas dan produknya dikenal luas oleh masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah melalui Kabid Pemasaran July Emmylia SE MM menjelaskan, tujuan utama dari festival kuliner tersebut agar UKM bisa naik kelas.

‘’Kami ingin meng-upgrade kemasan UKM agar bisa lebih sesuai dengan segmentasi pasar saat ini. Jadi festival ini bukan hanya menghadirkan foodtruck, tetapi juga stand untuk kuliner tradisional Jateng yang berderet di sepanjang Jalan Branjangan,” tutur July.

Ditambahkan, selain memasarkan produk UKM, gelaran itu juga menjadi event edukasi dan pariwisata bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Terbukti, banyak pengunjung yang berasal dari kalangan anak muda. (Me/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait