Tips Kelola Sampah ala Banyumas

  • 07 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Penyediaan hanggar atau tempat Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse and Recycle (TPS3R) menjadi salah satu langkah pengelolaan sampah yang sukses dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas.

 

Bupati Banyumas, Achmad Husein, menjelaskan, di dalam setiap hanggar disediakan mesin pemilah sampah manual (bag conveyor) dan mesin pencuci sampah plastik (gibrik). Nilai peralatan dan bangunan mencapai Rp1,5 miliar.

 

“Harus dibangunkan PDU (pusat daur ulang) besar, TPS3R atau hanggar, minimal 1.200 meter persegi. Untuk menampung sampah dengan kapasitas 25-30 dump truck per hari maka perlu dibangun 4 unit,” kata Bupati Husein saat menerima kunjungan dari Pemkab Purbalingga, di Pendapa Sipanji Banyumas, baru-baru ini.

 

Ditambahkan, melalui alat-alat tersebut, Kelompok Sadaya Masyarakat (KSM) yang mengelola sampah akan mendapatkan penghasilan.

 

“Sumber penghasilan KSM itu dari penjualan sampah high value, seperti plastik, kresek, plastik kemasan, botol plastik. Dengan pemasukan delapan truk sampah per hari, di Banyumas mereka mendapatkan penghasilan Rp30 juta per bulan,” katanya.

 

Penambahan alat, imbuhnya, juga bisa dilakukan, misalnya hot extruder dan mesin hidrolik. Alat tersebut berguna untuk menghasilkan plastik cair dan mencetaknya menjadi berbagai produk. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan bisa dibakar dengan alat pirolisis yang sudah sesuai ketentuan.

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko, mengungkapkan, Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk mengadopsi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di Banyumas.

 

“Kami sebenarnya sudah merintis sistem ini, hanya saja kami belum memiliki peralatan secanggih yang dimiliki Banyumas,” katanya.

 

Lebih lanjut, langkah awal yang sudah dilakukan adalah pemetaan mengenai wilayah dan volume sampah yang dihasilkan. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa dibutuhkan empat lokasi PDU/TPST untuk melayani pengolahan sampah di Purbalingga.

 

“Rencananya di Kecamatan Bobotsari, Rembang, Bukateja, dan Purbalingga. Di Kecamatan Purbalingga tentu ada prioritas tersendiri yang hanya akan melayani satu kecamatan karena volume sampahnya paling banyak,” katanya.

 

 

Penulis: Gn, Humpro Setda Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait