Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Tingkatkan Kesiapsiagaan Kebencanaan, Ratusan Relawan Ikuti Jambore
- 08 Nov
- Yandip Prov Jateng (1)
- No Comments
CILACAP – Sebanyak 250 orang relawan kebencanaan berpartisipasi dalam Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana (Jambore Relawan) Kabupaten Cilacap Tahun 2024, di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus, Cilacap, Rabu (6/11/2024).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bayu Prahara, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas para relawan, dalam manajemen penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, saat tanggap darurat, sampai dengan pascabencana.
“Kabupaten Cilacap merupakan wilayah yang sering disebut supermarketnya bencana, karena Cilacap memiliki potensi ancaman berbagai bencana, ditambah lagi isu megathrust yang sempat berkembang, telah membuka kesadaran bersama tentang pentingnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, penanggualangan bencana melalui berbagai pelatihan,” terangnya.
Bayu menambahkan, para peserta yang berasal dari 60 komunitas relawan di wilayah Kabupaten Cilacap. Bayu berharap, setelah kegiatan selesai, para relawan bisa menguasai teknik-teknik penganggulangan bencana.
Dijelaskan, materi yang diajarkan meliputi praktik bongkar pasang tenda, dapur umum, medical first rescue, dan penggunaan perahu karet.
Penjabat (Pj) Bupati Cilacap, Mohamad Arief Irwanto dalam sambutannya menyatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjalin kerja sama yang solid antarlembaga dalam penanggulangan bencana, sehingga mampu meminimalisasi risiko dan dampak bencana bagi masyarakat.
Dia telah meminta agar camat dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat yang dapat diberdayakan, dalam upaya penanggulangan bencana, dengan kompetensi yang dimiliki, seperti keahlian untuk mengelola dapur umum, pencarian dan pertolongan, penanganan kesehatan dasar, dan sebagainya.
Arief juga memerintahkan para camat untuk membangun struktur komando penanganan tanggap darurat, dengan camat sebagai komandan di tingkat kecamatan, lurah atau kades di tingkat kelurahan atau desa sampai dengan tingkat RW dan RT. Mereka diharapkan untuk melaksanakan simulasi evakuasi bencana pada siang dan malam hari.
“Semoga dengan semua arahan dan pelatihan ini, kita semua akan siap dan cakap dalam menanggulangi jika terjadi bencana,” ucapnya.
Sebagai informasi, pada 26 September 2024, Pj bupati memberikan arahan kepada 10 orang camat di wilayah yang berpotensi terdampak ancaman bencana tsunami. Mereka diinstruksikan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, antara lain menginventarisasi penduduk di daerah rawan bencana, terutama kelompok rentan, yaitu ibu hamil, anak- anak, lansia, dan para penyandang disabilitas.
Selanjutnya, para camat diberi tugas untuk mengidentifikasi bangunan, yang sekiranya dapat dijadikan sebagai Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA), serta memetakan TEA atau TES tersebut agar digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu berdasarkan wilayah.
Penulis: My/Pink, Kominfo Cilacap
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng