Tekan Laju Kematian Ibu Hamil dengan Pendataan dan Pengawasan Ekstra

  • 23 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

BREBES – Pendataan terhadap ibu hamil yang berisiko tinggi menjadi salah satu langkah solutif untuk menekan laju Angka Kematian Ibu (AKI) akibat melahirkan di Kabupaten Brebes. Pengawasan ekstra harus dilakukan oleh para petugas kesehatan setempat, dan ibu hamil juga diberi kemudahan akses pemeriksaan kehamilan maupun pelayanan penunjang lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Brebes, Idza Priyanti, pada Rapat Koordinasi Penekanan dan Pengurangan AKI di Brebes, yang dihelat di Aula Dinas Kesehatan, Selasa (21/7/2020). Idza berharap, penerapan strategi tersebut dapat menekan AKI akibat melahirkan di wilayahnya yang telah mencapai 32 orang terhitung sejak Januari hinga Juli 2020. Angka tersebut relatif tinggi apabila dibandingkan dengan data tahun lalu, yakni sebanyak 37 orang hingga akhir Desember 2019.

“AKI di Brebes tergolong paling banyak se-Jawa Tengah dari segi jumlah orang. Sehingga, perlu mendapatkan perhatian lebih kepada para ibu melahirkan agar mamane sehat, bayine sehat. Kita harus mencari titik penyebab utama AKI di Brebes terus bertambah. Evaluasi dengan cermat penyebab meningkatnya jumlah AKI dan segera lakukan solusi penanganan secepatnya,” papar Idza.

Idza berharap, peserta Rakor bisa merumuskan dan melakukan tindakan konkret, sejak awal kehamilan hingga penangangan terhadap proses kelahiran dengan memetakan seluruh faktor risiko yang ada. Idza juga mengintruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, untuk mengarahkan jajarannya hingga ke tingkat puskesmas dalam hal pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil.

“Lakukan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam hal persalinan semaksimal mungkin. Sehingga harapannya, ke depan tidak ada lagi ibu melahirkan yang meninggal dunia,” harap Idza.

Penulis: Yaser Arafat/Wasdiun/Kontributor Brebes
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr Sartono menjelaskan, peningkatan AKI di Kabupaten Brebes terjadi karena tingginya angka kehamilan. Untuk itu perlu adanya penguatan program keluarga berencana di masyarakat. Sampai saat ini AKI di Brebes berjumlah 32 orang dimana 29 orang meninggal saat sudah berada di Rumah Sakit dan lainya terjadi di rumah dan di jalan saat hendak menuju fasilitas kesehatan.

Tahun 2019, lanjut Sartono cuma ada 37 AKI sedangkan sampai Juli 2020 sudah mencapai 32 AKI.

Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) yang baru dilahirkan pada 2019 mencapai 304 orang. Sedangkan hingga Juli 2020 AKB sebanyak 160 orang.

Sartono menjelaskan, pelaporan jujur harus kita lakukan meski tidak nyaman. Apalagi, Brebes memiliki penduduk yang tinggi dan angka kelahiran yang tertinggi pula. Sampai Juli 2020 sudah ada 33.000 angka kelahiran se Kabupaten Brebes.

“Jumlah kelahiran tinggi, maka resiko meninggalnyapun tinggi pula,” ujar Sartono.
Tampak hadir dalam Rakor Ketua IBI Hj Mahmudah, Kabag Kesra Setda Brebes Ahmad Makmun, Direktur RSUD Brebes dan Bumiayu dan Kepala Rumah Sakit Swasta.

(Yaser Arafat/Wasdiun)

Berita Terkait