Tekan Angka Kemiskinan, Mahasiswa KKN pun Dilibatkan

  • 08 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Peran serta masyarakat dibutuhkan untuk mendorong program-program pengentasan kemiskinan serta penurunan prevalensi gizi buruk, alias stunting.

 

Bahkan, mahasiswa yang sedang melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) terlibat langsung dalam program tersebut. Salah satunya dengan diseminasi informasi pembuatan makanan bergizi.

 

Pesan tersebut disampaikan pelaksana harian (plh) Bupati Purbalingga, Sudono, saat menyampaikan sambutan pada acara Penerimaan Mahasiswa KKN Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, di Gedung Olahraga Graha Adiguna, Kamis (6/7/2023).

 

Ditambahkan, sinergitas antara mahasiswa dengan pemerintah dalam hal penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dalam bentuk pembinaan terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

“Silahkan nanti mahasiswa bisa bersinergi dengan masyarakat dan harus bisa meninggalkan yang bagus. Saya ingin melihat pembuktian penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem,” ujar Sudono.

 

Plh bupati mengingatkan tingginya angka prevalensi stunting di Purbalinga, yakni sebesar 13,28 persen, sedangkan kemiskinan sebesar 15,3 persen.

 

Senada, Rektor Unsoed yang diwakili Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed, Elly Tugiyanti, menjelaskan, selain pendampingan UMKM, ada beberapa hal yang akan dilaksanakan mahasiswa KKN Unsoed di lapangan.

 

“Pada bidang Pemberdayaan Lingkungan, (mahasiswa) dituntut membantu menularkan masyarakat dalam menginduksi limbah rumah tangga agar Pemda Purbalingga tidak pusing bagaimana menangani, maka dimulai dari rumah-rumah,” katanya.

 

Ditambahkan, mahasiswa juga bisa mengajak warga untuk menanam tanaman obat dan sayuran di lahan pekarangan mereka. Selain itu, mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat bisa membantu cek kesehatan masyarakat. Lalu, mahasiswa program bidang pendidikan bisa memotivasi belajar anak. Sedangkan, bidang pemerintahan, mahasiswa juga dituntut membantu pemerintah desa dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

 

Guru besar Fakultas Peternakan Unsoed tersebut juga meminta mahasiswa untuk memanfaatkan masa KKN sebaik mungkin, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

 

“Monggo, cari strategi jitu agar proses pendampingan itu meninggalkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat di tempat KKN. Jangan sampai hanya kerja keras tanpa ada bekas,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga, Suroto, menyampaikan, program KKN Unsoed Periode Juli 2023 tersebut diikuti oleh 296 orang mahasiswa. Mereka akan diterjunkan di 25 desa yang ada di 3 kecamatan, yakni 12 desa di Kecamatan Rembang, 11 desa di Kecamatan Karangmoncol, dan 2 desa di Kecamatan Purbalingga.

 

 

 

Penulis: Gn, Prokompim Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait