TASDI TERPILIH JADI KETUA PMI PURBALINGGA 2017 – 2022

  • 02 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA– H Tasdi, SH, MM yang juga Bupati Purbalingga periode 2016 – 2021 terpilih sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga periode 2017 – 2022. Tasdi terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Kerja (Muker) dan Musyawarah Kabupaten (Mukab) PMI Purbalingga yang digelar di ruang Ardi Lawet, Setda, Sabtu (1/4/2017). Tasdi menggantikan ketua lama periode 2012 – 2017 Drs Suyitno.

            Muker merupakan agenda tahunan untuk menyampaikan laporan kerja pengurus tahun 2016 dan program kerja tahun 2017. Sedang Mukab digelar lima tahun sekali, selain untuk melaporkan pertanggungjawaban kerja lima tahun kepengurusan periode 2012 – 2017 dan menyampaikan rencana strategis (renstra) lima tahun kedepan 2017 – 2022, juga untuk memilih kepengurusan baru. Muker dan Mukab tersebut dihadiri Wakil Ketua PMI Jateng Bidang Penanggulangan Bencana H Tobari HR, para pengurus PMI kabupaten, pengurus PMI kecamatan, utusan peninjau dari unit pelaksana teknis PMI (Unit Transfusi Darah/UTD dan klinik), anggota korps suka rela, tenaga sukarela, anggota Forpis dan Pembina palang merah remaja, serta tamu undangan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).

            Terpilihnya Tasdi atas usul sejumlah utusan pengurus PMI kecamatan. Dan selanjutnya secara aklamasi disetujui oleh peserta yang memiliki hak suara. Meski saat pemilihan Tasdi sudah tidak berada di tempat, namun secara tertulis Tasdi menyampaikan kesediaannya untuk memimpin PMI Purbalingga lima tahun kedepan. Persyaratan kesediaan tertulis ini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI.

Jangan Ada Kepentingan lain Membelokkan PMI

            Sebelumnya, saat membuka Muker dan Mukab tersebut, Bupati Tasdi mengatakan, PMI merupakan organisasi palang merah yang diakui pemerintah. Hal ini sesuai dengan Keppres RIS nomor 25 tahun 1950 dan Keppres RI nomor 246 tahun 1963. “Karena merupakan organisasi resmi yang diakui pemerintah, maka Pemkab Purbalingga harus mendukung penuh untuk tugas-tugas kemanusiaan yang dijalankan PMI,” kata Tasdi.

Tasdi mengatakan, untuk pengurus baru yang akan dibentuk lima tahun mendatang harus benar-benar memiliki jiwa Pancasila, memahami tugas-tugas ke-PMI-an, dan memiliki jiwa kerelaan. “Secara struktur, pengurus PMI tidak hanya pintar, tetapi memiliki kualitas dan paham tentang visi, misi dan tugas kemanusiaan yang dijalankan PMI,” kata Tasdi.

Dalam hal program, lanjut Tasdi, pengurus tidak perlu membuat program yang muluk-muluk. Pengurus harus hadir disetiap ada kejadian bencana. PMI juga tidak hanya hadir saat bencana saja, tetapi harus ada di hati masyarakat dengan berbagai kegiatan yang dijalankannya. “Pengurus PMI harus bisa membangun sinergi dengan semua pihak, menjalin kemitraan strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan, dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan,” kata Tasdi.

Sedang berkaitan dengan sumberdaya, baik sumberdaya manusia dan sumberdaya sarana yang dimiliki, Tasdi lebih menekankan pada integritas pengurus PMI yang harus bersikap jujur dalam mengurus PMI. “Integritas yang dimaksud yakni pengurus harus jujur. Pengurus PMI juga harus memiliki kesempatan waktu dalam menjalankan tugas PMI, dan tidak ada agenda kepentingan lain untuk membelokkan PMI diluar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ditetapkan,” kata Tasdi.

Dibagian lain, Bupati Tasdi juga mengapresiasi kinerja PMI periode 2012-2017 yang telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan AD/ART. Sejumlah kemajuan juga patut diapresiasi seperti ketersediaan darah yang dihasilkan dari 100 persen pendonor murni, kemajuan pelayanan klinik PMI, penanganan bencana, pembinaan relawan, dan penggalangan bulan dana PMI. “Kami mengapresiasi kepengurusan PMI Purbalingga 2012-2017 atas kinerjanya selama ini. Mudah-mudahan tugas kemanusian yang telah dijalankan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Tasdi.

Sementara itu, Wakil Ketua PMI Jateng Tobari HR juga mengapresiasi atas kinerja PMI Purbalingga selama ini. PMI Purbalingga secara rutin berkoordinasi dengan PMI Jateng dan ikut menjalankan program serta penugasan dari PMI Jateng. Kinerja PMI Purbalingga yang mendapat penghargaan terakhir pada Muker Prov PMI bulan Januari 2017 lalu yakni dengan mampu menggalang dana masyarakat dari bulan dana PMI lebih dari Rp 1 miliar, atau naik lebih dari 100 persen.

Berkaitan dengan pemilihan pengurus baru, Tobari meminta, agar tim formatur yang akan bertugas membentuk kepengurusan periode 2017 – 2022 mempertimbangkan pengurus lama untuk dimasukkan kembali. Boleh saja semuanya diganti, namun kalau diganti seluruhnya, maka orientasi kepengurusan akan mulai dari nol lagi dan memerlukan waktu lama lagi.

“Memilih ketua atau pengurus PMI, tidak seperti di partai politik. Pengurus PMI ibaratnya sebagai PMA atau Penanaman Modal Akhirat. Tugasnya merupakan tugas kemanusiaan, tidak ada honornya. Jika sudah ada yang bersedia saja mengurus PMI sudah untung, yang penting pengurus terpilih harus memiliki kemauan, kemampuan, peduli dan profesional dalam menjalankan tugas,” harap Tobari. (yit/dalp)

 

Berita Terkait