Tanggul Sungai Wulan Retak, Bupati Kudus Siapkan Upaya Darurat

  • 03 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Bupati Kudus Hartopo meninjau tanggul Sungai Wulan di Dukuh Tanggulangin Jati Wetan, yang retak akibat pergeseran tanah, Rabu (2/11/2022). Hal tersebut menjadi perhatian bupati, karena tanggul tersebut tepat berada di bawah pemukiman warga. Selain itu, dikabarkan tanggul tersebut baru usai dilakukan perbaikan beberapa bulan lalu.

“Pembangunan tanggul ini baru tahun 2021 kemarin, usai terjadi banjir di pemukiman warga. Perbaikannya pun, baru beberapa bulan lalu. Dengan kejadian ini, tentunya kami berharap BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dapat segera melakukan perbaikan konstruksi bangunannya,” kata Hartopo di sela tinjauannya.

Setelah meninjau keretakan hampir di seluruh tanggul yang diperkirakan akibat pergeseran tanah, pihaknya secara masif berkoordinasi ke pihak BBWS, tentunya dengan konstruksi yang lebih kuat lagi.

“Sudah kami usulkan kembali, akan ditangani dengan anggaran rutinnya BBWS. Tapi kami berharap, nanti dalam pembangunannya dikasih slup, semacam besi kerangka penopang pondasi. Sementara ini tanpa slup, hanya bata ditumpuk lalu disemen saja,” jelasnya.

Hartopo menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan upaya darurat, guna menangani permasalahan tersebut, tentunya dengan seizin pihak BBWS yang mempunyai kewenangan dalam perbaikan tanggul ini. Yakni, dengan mempersiapkan anggaran rutin dari PUPR, dengan kolaborasi melalui CSR dari PT Pura, untuk perbaikan tanggul itu.

“Tapi ketika BBWS mau menangani sendiri, maka akan kita cancel sementara anggaran yang telah kita siapkan. Namun, kami tetap jalin koordinasi dengan BBWS, siapa tahu dibutuhkan langkah darurat dari kita dalam pembangunan tanggul ini,” terangnya.

Hartopo berharap, pengerjaan perbaikan tanggul akan secepatnya dikerjakan, sehingga ketika datang debit air tinggi, tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus Arief Budi Siswanto mengatakan, perbaikan tanggul ini memakan estimasi biaya sebesar Rp26 juta.

“Kalau kita gunakan hitung-hitungan sederhana mungkin kisaran 26 juta rupiah,” katanya.

Selain itu, lanjut Arief, pihaknya telah menyiapkan tiga unit mesin pompa air di sekitar lokasi tersebut, sebagai upaya pompanisasi ketika datang debit air yang meluap.

Kepala Desa Jati Wetan Agus Susanto mengatakan, tanggul tersebut baru diperbaiki sekitar tiga bulan yang lalu. Namun, baru tadi pagi terjadi keretakan yang signifikan, dengan panjang keretakan diperkirakan mencapai 10 meter.

“Tingkat bahayanya sangat tinggi, karena posisi pemukiman warga di bawah debit air, khawatirnya jika terjadi luapan sungai. Hal tersebut membuat was-was masyarakat yang tinggal di sepanjang tanggul aliran sungai,” tutur Agus.

Penulis: Kontributor Kab Kudus
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait