Tak Ada Kasus Baru, Purbalingga Berharap Segera Masuk Zona Hijau

  • 22 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Terhitung pada Minggu (22/6/2020) tidak ada penambahan kasus baru positif virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Purbalingga. Pasien yang sembuh pun semakin banyak. Dengan kondisi tersebut, diharapkan Purbalingga segera menjadi zona hijau.

Harapan tersebut disampaikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi komunitas seni dan budaya, di pendapa Dipokusumo, Minggu pagi (21/6/2020). Dikatakan, hingga hari itu, sebanyak 46 dari 59 orang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga sudah dinyatakan sembuh. Saat ini tinggal 12 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu orang meninggal dunia.

Menurutnya, bila angka positif Covid-19 sudah berada di bawah angka lima kasus, Purbalingga akan secara bertahap mulai menerapkan tahapan kenormalan baru.

“Semoga tidak ada penambahan kasus baru, dan kita berharap yang sakit segera sembuh. Sehingga kita bisa menghadapi new normal, karena saat ini kita baru masuk dalam tahap persiapan,” jelas Tiwi, sapaan akrab bupati.

Meski demikian, dia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak saat berinteraksi, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah.

Kelak, secara bertahap, pihaknya juga akan melonggarkan ketentuan penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya, termasuk hajatan yang menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi para seniman.

“Saya tahu dan paham, pelaku seni sudah off selama tiga bulan. Saat ini Purbalingga sudah menunjukkan tren yang baik, sehingga kita harus bersiap-siap menerapkan protokol new normal,” kata Tiwi.

Dalam mempersiapkan penerapan protokol new normal, Tiwi meminta para pegiat seni untuk mempersiapkan diri. Misalnya, dengan melakukan suci hama peralatan keseniannya.

Rencana kebijakan pelonggaran terhadap penyelenggaraan kegiatan seni tersebut ditanggapi oleh Sigit (35), alias Bejo Santoso, pelaku seni dari Kecamatan Karanganyar. Menurutnya, sejak pandemi Covid-19 melanda, dia sudah tidak menerima “tanggapan”.

“Tiga bulan saya ngganggur, bingung tidak bisa bekerja lainnya. Saya berharap pemerintah segera memperbolehkan orang hajatan dengan mendatangkan hiburan. sehingga orang seperti saya dapat bekerja.” tuturnya.

Sebagai informasi, penyerahan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi komunitas seni di Purbalingga tersebut merupakan bantuan tahap kedua. Jumlah penerima bantuan sebanyak 448 orang. Sementara, pada tahap pertama, bantuan diberikan kepada 890 orang pelaku seni.

Penulis: Umg/Humas Protokol
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait