Sega Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Khas Randublatung yang Lagi Hits

  • 11 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BLORA – Pecinta kuliner wajib mencoba menu nasi pecel atau sega pecel Pawon Mbah Minah di Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, yang sedang ngehits belakangan ini.

Meskipun lokasinya agak masuk sekitar 200 meter dari jalan raya Randublatung, tidak membuat pecinta nasi pecel kesulitan mencarinya.

Dengan dapur tradisional bernuansa pedesaan dan khas bungkus daun jati, menjadi daya tarik tersendiri, di Pecel Pawon Mbah Minah.

Tidak terkecuali Bupati Blora Arief Rohman, yang penasaran ingin mencoba pecel tersebut. Berangkat pagi dari rumah dinasnya, bupati ingin sarapan sega pecel langsung di Pawon Mbah Minah, Rabu (10/5/2023).

“Saya tahu lokasi ini dari instagram @pawon_mbah_minah, yang followers nya sudah 38 ribu, sehingga saya penasaran. Mumpung hari ini ada kegiatan ke Kecamatan Jati, melintasi Randublatung, jadi mampir sarapan,” ungkap bupati, yang akrab disapa Mas Arief.

Setibanya di sana, tanpa merasa canggung, bupati duduk bersebelahan di kursi kayu dengan pengunjung lain, di hadapan Mbah Su, generasi kedua penerus Mbah Minah, ibunya. Bahkan, sebelum menikmati sega pecel, dirinya tak segan ikut menggoreng tempe di atas tungku penggorengan yang menggunakan kayu bakar.

“Enak ini, ada alenya (kecambah mlanding), tempe gorengnya juga langsung panas-panas dari penggorengan. Tempe khas daun jati, bukan tempe bungkus plastik. Jadinya lebih sedap, maknyus. Bagi warga Blora yang sedang berada di Randublatung, jangan lupa mampir kesini,” tuturnya.

Sembari sarapan, bupati sempat berdialog dengan Mbah Su dan para anak cucunya, yang merintis jualan di Pawon Mbah Minah.

“Tadi saya tanya, Mbah Su ini generasi kedua Mbah Minah. Sudah legend ternyata. Usia Mbah Su sudah 73 tahun, tetapi masih sehat, cantik, dan semangat berjualan, dibantu anak cucunya. Sehat-sehat selalu ya Mbah,” tambahnya.

Mbah Su yang mempertahankan lokasinya di dalam dapur, mengaku senang bisa dikunjungi bupati.

“Alhamdulillah, Pak Bupati mampir sarapan ke sini. Maturnuwun Pak Bupati. Tadi beberapa yang beli juga ikut dibayari Pak Bupati. Saya setiap hari biasanya habis beras lima kilogram, tempe goreng sampai 15 gendhel (150 bungkus tempe daun jati). Alhamdulillah jualan di rumah, di pawon begini banyak yang suka,” ujar Mbah Su.

Sementara itu, menantu yang pegang akun instagram @pawon_mbah_minah, Antomi menuturkan, saat liburan lebaran kemarin, banyak pembeli dari luar kota. Bahkan ada yang pesan sambel pecel kering untuk oleh-oleh.

“Ini tadi ada pembeli dari Temulus, ada orang Bojonegoro juga, yang pesan minta dibungkuskan dulu, nanti tinggal ambil. Alhamdulillah, berkat promosi di medsos, pecelnya simbah jadi terkenal. Belum lama ini, ada tim liputan kuliner dari salah satu TV nasional juga datang, untuk mendokumentasikan simbah jualan,” jelas Antomi.

Sebagai informasi, Pawon Mbah Minah hanya buka pada pagi hari mulai 06.00 WIB dan biasanya sudah habis pukul 08.00 WIB.

Penulis: Tim Liputan Prokompim Blora
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait