Sedulur Sikep Komitmen Jaga Kearifan Lokal

  • 04 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sedulur sikep sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Seperti, sikap menghargai dan menghormati sesama manusia hingga komitmen menjaga alam.

Penguatan nilai-nilai tersebut perlu diperkuat sebagai warisan nilai-nilai luhur untuk generasi masa depan. Karenanya, PT Semen Gresik bersama sedulur sikep siap berkomitmen untuk terus menjaga nilai-nilai tersebut.

Perwakilan manajemen PT Semen Gresik Syaichul Amin mengatakan, hubungan baik antara perusahaan dengan sedulur sikep sudah berjalan lama, bahkan sebelum pabrik rembang beroperasi. Hubungan baik itu terjalin lantaran tidak adanya perbedaan dalam nilai-nilai dasar yang dipedomani kedua belah pihak.

“Silaturahmi dan komunikasi antara kita bukan kali ini saja. Semisal saat pagelaran wayang kulit untuk memeriahkan HUT ke-6 PT Semen Gresik beberapa waktu lalu, kita juga komunikasi. Bahkan Mbah Lasiyo dan sesepuh sedulur sikep lainnya hadir ikut memeriahkan. Hal ini bisa terjadi karena kita punya komitmen yang sama untuk menjaga budaya dan kearifan lokal termasuk soal alam,” ujarnya saat menghadiri Sarasehan Sikep Kumpule Balung Pisah Nguri-Nguri Budaya Sareng PT Semen Gresik, di Pendapa Agung Sedulur Sikep Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo, Selasa (3/3/2020).

Menurut Syaichul Amin, ajaran sedulur sikep tentang pentingnya menjaga alam selaras dengan konsep pembangunan industri yang selaras dengan kelestarian lingkungan hidup dan berkelanjutan yang dipedomani Semen Gresik. Dan komitmen itu sudah dipraktikkan Semen Gresik selama bertahun-tahun.

Salah satu wujudnya berupa kegiatan reklamasi pasca tambang yang diterapkan di Tuban. Eks area tambang Tuban 1 kini sudah menjadi hutan dengan berbagai keanekaragaman hayatinya. Bahkan lebih hijau dari saat sebelum ditambang. Lokasi eks tambang itu berubah menjadi Arboretum Bukit Daun Hutan Koleksi dan Konservasi yang menjadi destinasi wisata baru warga Tuban dan sekitarnya.

“Kita mau mengajak sedulur sikep untuk melihat langsung area Arboretum Bukit Daun di Tuban. Kita juga akan buat Arboretum  Bukit Daun Hutan Koleksi dan Konservasi di Rembang. Bahkan dengan konsep yang lebih baik lagi. Tuban adalah gambaran masa depan Rembang,” jelas Syaichul Amin.

Sementara itu, sesepuh sedulur sikep Banjarejo Blora, Mbah Lasiyo mengatakan alam memang boleh diolah, asal jangan dirusak. Dan menurutnya hingga kini Semen Gresik sudah membuktikan jika pengelolaan alam yang dilakukan memang tidak merusak. Bahkan membawa kemanfaatan baru bagi alam dan lingkungan sekitarnya.

Ibu bumi wis maringi, ibu bumi tansah dijaga supaya lestari. Semen Gresik sampun mbuktikaken ngelestariaken ibu bumi engkang sampun maringi. Kanthi upaya reklamasi, kanthi upaya reboisasi,” tandas Mbah Lasiyo didampingi sedulur sikep lainnya.

Penulis : Kontributor Humas Rembang

Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait