Sambang Warga, Bupati Klaten Boyong Berbagai Layanan Publik

  • 08 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

KLATEN – Awal 2020, Bupati Klaten Sri Mulyani langsung tancap gas. Kunjungan kerja yang biasanya hanya diisi dialog dan pemberian bantuan, kali ini dikemas berbeda. Seperti saat Sambang Warga di Desa Sumberejo, Klaten Selatan, Rabu (8/1/2020), sejumlah layanan publik diboyong.

Mulai dari layanan kesehatan dan konsultasi kesehatan gratis Matur Dokter yang digawangi Rumah Sakit Daerah Bagas Waras, pameran UMKM lokal, sampai bazar produk rakyat ikut dipamerkan. Ada pula layanan Titip Bandaku, pembuatan KK, KTP, KIA, akte gratis, perizinan online, perpustakaan keliling, layanan KB, sampai hiburan rakyat tarian dolanan sengaja digelar di desa tersebut untuk masyarakat.

Warga pun tampak antusias menyambutnya. Antrean terlihat hampir di semua stand. Salah satu warga, Siti Jazilah (40), mengapresiasi berbagai layanan yang diberikan tersebut. Dia tak menyia-nyiakan event itu untuk mengurus KTP elektroniknya.

“Sehingga tidak harus jauh-jauh ke kantor. Ini  membuat masyarakat mudah mencari surat-surat, terutama KTP,” kata Siti.

Memang, layanan kependudukan menjadi stand yang paling ramai dikunjungi warga.  Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Klaten Sri Hartanto mengungkapkan, sedikitnya 52 warga terlayani dalam pengurusan surat kependudukan.

“Masyarakat sangat antusias membuat KIA, KK, Akte Kelahiran, Akte Kematian, KTP atau perekaman e-KTP wajib yang belum,” bebernya.

Bupati Sri Mulyani mengatakan, untuk Sambang Warga kali ini, pihaknya berusaha mendekatkan pelayanan dengan rakyat. Selain itu, juga memberikan bantuan kepada warga seperti traktor kepada Kelompok Tani Sidodadi untuk percepatan tanam desa Sumberejo, pompa air, alat budidaya ikan nila dan ikan hias, Program Kembang Tubuh Anak, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Kartu Jateng Sejahtera, Kartu Keluarga Sejahtera.

Dalam kesempatan itu, bupati mengingatkan aparatnya untuk lebih dekat dengan rakyat. Mereka dituntut lebih peka terhadap keluhan rakyat.

“Sudah selayaknya aparatur daerah banyak menyambangi warga, berdialog dengan rakyat, agar tidak ada lagi sekat antara pemimpin dan yang dipimpin,” pesannya.

 

Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait