Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19, Niatkan Lelah Demi Lillah

  • 08 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Masih ingat dengan kejadian penolakan jelazah Covid-19 di sejumlah tempat karena khawatir terinfeksi virus tersebut? Kekhawatiran itu tidak berlaku pada Tim Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 Kabupaten Klaten.

Berbekal alat pelindung diri (APD) khusus serta bekal pengetahuan dan keterampilan, mereka siap bekerja siang maupun malam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut. Tim yang terdiri dari berbagai relawan di Klaten tersebut telah terlatih dan dibekali dengan standar operasional prosedur pemakaman jenazah yang aman.

”Kami para relawan memiliki prosedur yang ketat dalam pemakaman jenazah berprotokol Covid-19 ini. Dari tim berangkat sampai proses pemakaman dan kembali lagi, kita terapkan prosedur yang ketat untuk memastikan para relawan aman dan juga pemakaman aman,” jelas Koordinator Tim Relawan Pemakaman Jenazah Klaten, Sasongko Agung, Selasa (8/9/2020).

Agung menceritakan, dibalik tugas pemakaman jenazah tersebut, terdapat beberapa tim yang mendukung. Tim memperoleh informasi mengenai adanya jenazah yang hendak dimakamkan dengan prosedur Covid-19 dari rumah sakit maupun Dinas Kesehatan Klaten. Setelah informasi dan data didapatkan, kemudian tim melakukan koordinasi terkait teknis pemakaman.

Koordinator tim pemakaman kemudian membagi anggota yang akan bertugas. Pertama, tim perintis yang terdiri sekitar dua orang akan diterjunkan baik ke lokasi pemakaman dan rumah sakit untuk mempermudah koordinasi. Kemudian ada satu tim supporting yang akan berkoordinasi dengan tim perintis, terkait jalur yang akan dilalui dan sebagai backup tim eksekutor.

“Tim eksekutor, terdiri dari delapan orang, satu (orang) driver, satu (orang) untuk dekontaminasi, dan enam (orang) lainnya bertugas sebagai eksekutor, transport pengangkatan jenazah, memasukan ke liang lahat dan pengurukan,” imbuhnya.

Setelah pemakaman jenazah selesai dilakukan, kata Agung, tim akan didekontaminasi lagi secara khusus oleh tim dekontaminasi yang terdiri dari tujuh orang. Proses dekontaminasi ini berada di tempat khusus dan dengan tiga tahap yaitu menggunakan klorin, sabun khusus, dan air bertekanan tinggi. Barulah kemudian proses pelepasan APD tim eksekutor oleh tim dekontaminasi yang juga mengenakan APD sejenis.

Ditambahkan, setelah selesai proses tersebut, tim yang bertugas akan mandi dan kemudian kembali ke posko di Kantor SAR Klaten. Kemudian peran yang tak kalah penting selanjutnya adalah tim dapur umum, yang memastikan asupan gizi para relawan setelah melakukan kegiatan terpenuhi, sehingga dapat lebih optimal.

Menurut Agung, pemakaian APD para petugas pun diberi batasan waktu. Untuk melindungi petugas, apabila sudah melebih waktu yang ditentukan, mereka akan diganti oleh petugas baru. Selain itu, tim eksekutor yang telah bertugas akan diistirahatkan minimal 1×24 jam. Khusus untuk pemakaman kasus terkonfirmasi positif minimal 2 x 24 jam.

Para relawan pemakaman jenazah Klaten, ungkapnya, bekerja secara ikhlas dan bersemangat dalam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut.

“Teman-teman bekerja dengan semangat tanpa pamrih, harapannya mereka cuma satu yaitu lelahnya jadi Lillah. Mereka ikhlas dalam bekerja” pungkas Agung.

Penulis : Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait