Ratusan Pendidik di Grobogan Ikuti Sosialisasi Warisan Budaya Dunia

  • 27 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

GROBOGAN-Sekitar 250 tenaga pendidik SD, SMP dan Kepala UPTD Dinas Pendidikan se-Kabupaten Grobogan mengikuti sosialisasi warisan budaya dunia di Hotel Grand Master Purwodadi, Kamis (26/7/2018). Sosialisasi ini diselenggarakan oleh BUMN PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCBPRB) bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Amin Hidayat menyatakan, upaya pelestarian cagar budaya sebagai peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia sangat penting dilakukan. Hal itu dinilai sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan mempertahankan jati diri bangsa. Ia mengharapkan para tenaga pendidik memanfaatkan kesempatan itu untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pelestarian cagar budaya dan pemanfaatannya. Selanjutnya, pengetahuan yang didapat dalam sosialisasi bisa disampaikan pada sesama guru, murid dan masyarakat luas. “Benda cagar budaya merupakan kekayaan bangsa yang penting bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Sehingga keberadaannya perlu dilindungi dan dilestarikan,” katanya saat membuka sosialisasi.

Kasubdiv Wisatawan Nusantara TWCBPRB Pusparani Saraswati mengungkapkan, negara Indonesia dikenal memiliki banyak warisan budaya dunia, khususnya yang berwujud candi. Meski demikian, selama ini masih banyak yang menganggap warisan budaya dunia itu hanya sebagai tempat wisata atau rekreasi saja. Padahal, ada peran lebih dibalik adanya warisan budaya dunia tersebut. Seperti di Candi Prambanan dan Borobudur yang sejak 1991 ditetapkan oleh Badan PBB untuk Pendidikan,Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia. “Candi Borobudur dan Prambanan tidak sekedar sebagai tempat hiburan. Tetapi, keberadaannya bisa jadi inspirasi peradaban. Dalam relief yang ada dalam candi banyak menggambarkan peradaban pada masa itu. Nilai yang terkandung dalam warisan budaya dunia itu sangat luar biasa,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pokja Perlindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah  Moh Junawan menyatakan, dalam candi Prambanan dan Borobudur terkandung nilai budaya yang tidak ternilai. Keberadaan dan manfaat Candi Borobudur dan Prambanan perlu disampaikan kepada masyarakat luas agar semua kalangan bisa memanfaatkan dengan baik. Menurut Junawan, pihaknya memperhatikan dengan baik kepentingan pelestarian atas Candi Borobudur dan Prambanan serta mengelola dengan baik warisan budaya tersebut untuk pengembangan kepariwisataan. Dengan demikian, negara dan juga masyarakat sama-sama mendapatkan manfaat dengan keberadaan candi itu. “Masyarakat luas perlu diperkuat kesadaran atas kepemilikan warisan budaya yang dibangun pada sekitar abad ke-8 tersebut. Oleh sebab itu, jika sampai terjadi kerusakan atas Candi Borobudur dan Prambanan, maka yang protes masyarakat dunia karena warisan budaya tersebut telah menjadi milik dunia,” cetus Junawan yang bertindak sebagai salah satu narasumber dalam sosialisasi itu.( Kontributor : Kadarwati/Diskominfo Grobogan )

Berita Terkait