Raih Omzet Ratusan Juta, Tuka-Tuku jadi Program Andalan  

  • 09 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Tuka-tuku, sebuah program pemasaran berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan platform media dalam jaringan (daring) alias online mulai menampakkan tajinya. Pemanfaatan program buatan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Bukalapak tersebut telah menghasilkan omzet senilai ratusan juta rupiah. Program tersebut menjadi andalan Dinkop UKM Purbalingga selama tahun 2019.

Demikian dilaporkan oleh Kepala Dinkop UKM Purbalingga, Budi Susetyono kepada Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di Gedung Gapensi Purbalingga, Senin (9/3/2020).

“Upaya yang kami lakukan yakni perluasan pemasaran melalui jaringan platform daring/online (Tuka-Tuku) dengan omzet sampai saat ini mencapai Rp129 juta, bantuan kemasan produk, festival-festival produk UMKM dan pelatihan bagi pelaku UMKM,” katanya.

Ditambahkan, saat ini tercatat ada 96.592 pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Purbalingga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 di antaranya berhasil mengembangkan potensinya dari pelaku usaha mikro menjadi usaha kecil pada tahun 2019.

Selain para pelaku usaha, di Purbalingga juga terdapat 239 koperasi. Dari jumlah tersebut, hanya ada 171 koperasi yang aktif sementara 68 koperasi tidak aktif. Di antara koperasi yang aktif tersebut, sebanyak 129 koperasi termasuk sehat dan 42 koperasi dalam kondisi tidak sehat. Mengetahui adanya puluhan koperasi yang tidak aktif, Pemkot Pekalongan tidak tinggal diam.

Pada tahun 2018 lalu, pihak Dinkop UKM telah membubarkan 29 koperasi yang tidak aktif. Lalu tahun ini, para pengelola koperasi di Purbalingga diminta untuk mengikuti Uji Kompetensi, dan Koperasi Award.

Berbagai program kerja Dinkop UKM Purbalingga tersebut diapresiasi oleh Bupati Tiwi. Menurutnya, koperasi pun harus bergerak maju guna meningkatkan kualitasnya.

“Jika saat ini koperasi di sini kebanyakan masih berupa koperasi simpan pinjam, ke depan perlu kita tingkatkan koperasi-koperasi produksi,” ungkapnya.

Bupati juga berharap agar pembinaan para pelaku UMKM bukan hanya difokuskan pada sisi kuantitasnya melainkan juga peningkatan kualitasnya. Untuk itu, sisi permodalan harus diperkuat, antara lain melalui program kredit dengan bunga nol persen.

“Dari yang tadinya mikro, naik menjadi kecil, yang kecil naik jadi menengah dan yang menengah naik menjadi besar. Dalam hal akses permodalan, kita juga menganggarkan subsidi pinjaman, termasuk kredit mawar (bunga 0%), saya banyak mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat pelaku UMKM dengan adanya kredit ini,” kata Bupati Tiwi.

Penulis: Gn/Humas Purbalingga
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait